NOA.co.id – Jadwal Penetapan calon Gubernur, Bupati/Walikota Pilkada Aceh 2024 semakin dekat. Pertanyaannya, siapa saja calon Gubernur, Bupati/Walikota yang ditunggu-tunggu rakyat dan siapa yang menjadi pilihan rakyat Aceh?
Hingga sampai saat ini baru satu partai politik yang sudah jelas mengusung calon gubernur yaitu Partai Aceh (PA) yang mengusung Muzakir Manaf atau kerab di sapa Mualem sebagai calon Gubernur Aceh.
PA sudah jauh-jauh hari mendeklarasikan Mualem sebagai calon Gubernur Aceh, namun hingga saat ini Mualem belum ada bakal calon Wagub pendamping dirinya.
Partai Aceh sudah membuka penjaringan calon wakil Gubernur untuk uji kelayakan, dan penyampaian visi, diuji oleh panelis Independen.
Pilkada tahun 2024 ini Partai Aceh melakukan transformasi internal dengan penjaringan dan seleksi para calon kepala daerah secara konvensi internal.
Ini adalah sebuah transformasi dan reformasi Partai Aceh dengan terbuka menjaring kader atau kalangan profesional untuk menjadi calon kepala daerah dan calon wakil gubernur.
Kita sambut baik penjaringan dan seleksi bakal calon Wagub pendamping Mualem, Partai Aceh memperhitungan dengan berbagai pertimbangan mencari sosok pendamping Mualem.
Sepertinya Partai Aceh sangat hati-hati dalam menentukan siapa yang akan menjadi pendamping Mualem. Hingga Partai Aceh membuka penjaringan terbuka bagi partai politik lain mendaftar ke Partai Aceh sebagai pendamping Mualem.
Setelah seleksi administrasi dan penyampaian visi bakal calon Wagub, sesuai rilis yang disampaikan partai Aceh bahwa ada 4 bakal calon yang sudah diuji yaitu Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak (Sekretaris Jenderal Partai PA), Ketua Partai Demokrat Aceh, Muslim; dan Dr. Mufakkir Muhammad serta; Prof Adjunct Dr Marniati MKes.
Tentu ke 4 bakal calon Wagub tersebut semua punya potensi mendampingi Mualem, dua politis dan dua dari akademisi.
Menentukan pilihan terbaik diantara 4 bakal calon Wagub bukanlah hal mudah, harus benar-benar menguntungkan secara politik dan juga popularitas.
Dua nama yang mulai dibicarakan publik Aceh saat ini adalah sosok dari internal Partai Aceh yaitu ABU RAZAK
dan Ketua Demokrat Aceh yakni Muslem yang digadang-gadang sebagai pendamping Mualem.
Secara politik Mualem harus membangun koalisi yang kuat dengan partai lain. Dan ini sudah dilakukan dengan keluarnya dukungan Parnas Gerindra dan Demokrat pencalonan Mualem sebagai Gubernur Aceh.
Atas dukungan ini sudah sangat menguntungkan Mualem secara politik. Nah tentu ini bisa diperkuat lagi koalisi dengan mengambil kader bakal calon Wagub dari Partai Nasional bisa saja dari Ketua Demokrat Aceh Muslem yang sudah uji kelayakan beberapa waktu yang lalu.
Selanjutnya Aburazak dari internal Partai Aceh sudah melalui proses uji kelayakan, secara politik didukung sebagian kader partai, punya peluang yang sama dengan Muslem Ketua Partai Demokrat Aceh, namun sisi lemah adalah sangat berpengaruh pada koalisi, bisa saja koalisi yang sedang dirintis Mualem akan gagal. Maka sepertinya Mualem saat ini akan memilih bakal calon Wagub harus mempertimbangkan berbagai dinamika politik dan kepentingan politik.
Editor: Amiruddin MK