LHOKSEUMAWE – Kepolisian Resor Lhokseumawe menangkap TH, 26 tahun, karena diduga mencuri sepeda motor di Masjid Al Mukhlisin, Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti.
Kapolsek Banda Sakti, IPTU Zul Akbar mengatakan, pelaku ditangkap sore kemarin sekitar pukul 17.00 WIB setelah korban Muhammad Fakhrullah (21) melaporkan kehilangan sepeda motor yang diparkir di halaman masjid saat sholat Jumat.
“Sepeda motor itu dicuri saat korban dan sejumlah jamaah sedang melakukan salat Jumat,” kata Zul Akbar, Sabtu, 27 Juli 2024.
Usai melaksanakan salat Jumat, kata Zul Akbar, korban melihat sepeda motornya hilang dari tempat parkir. Selanjutnya dilaporkan kepada pengurus masjid dan pihak kepolisian.
Namun saat itu, pengurus masjid dan perangkat desa serta jamaah juga melihat satu unit sepeda motor beat terparkir di tempat yang tidak semestinya dan diduga milik tersangka.
“Karena curiga, warga memindahkan Sepmor itu ke tempat parkir dan juga dirantai,” sebutnya.
Kata Zul Akbar, sekira pukul 15.00 WIB, tersangka kembali ke masjid untuk mengambil sepeda motornya namun sudah dirantai, dan warga juga merasa curiga dengan m gerik gerik tersangka, sehingga diintrogasi dan mengakui telah mencuri sepeda motor milik korban.
Berdasarkan pemeriksaan, kata Zul Akbar, tersangka mencuri sekira pukul 13.00 WIB, saat itu sepeda motor korban tidak terkunci stang. Kemudian tersangka mendorong sepeda motor tersebut ke arah Jalan Listrik, Pasar Inpres Lhokseumawe untuk mencari ahli kunci dan menunggu sampai selesai salat.
Selanjutnya, sekira pukul 14.00 WIB seusai shalat jumat, tersangka membuat kunci salinan dengan alasan kunci sepeda motor tersebut terjatuh lantaran saku celana robek. Setelah selesai membuat kunci, tersangka pergi ke sebuah rumah warga yang berada di Jalan Merpati, Desa Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti untuk menitipkan sepeda motor hasil pencurian tersebut.
Saat ini, kata Zul Akbar, tersangka beserta barang bukti telah diamankan di Polsek banda sakti untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. “Tersangka dijerat Pasal 363 Ayat (1) ke-5e KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan ancaman maksimal tujuh tahun penjara,” ujarnya.
Editor: Redaksi