Sigli – Forum Grup Discussion, (FGD), penetapan hari lahirnya Kabupaten Pidie, memasuki tahap kedua dan belum menghasilkan keputusan. Namun disela-sela FGD tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat terancam akan dicopot jabatannya.
Hal itu disampaikan Plh Bupati Pidie, Samsul Azhar dalam pertemuan tersebut di Oproom kantor Bupati Pidie kemarin, Samsul menegaskan jika dalam hal penetapan hari lahir Kabupaten Pidie tidak berhasil ditetapkan, maka Kadis Pendidikan akan dicopot dari jabannya dan akan digantikan oleh yang lainnya.
Samsul Azhar yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten, (Sekdakab), Pidie itu sangat serius saat penutupan FGD tersebut. Dia menyebutkan peryataannya itu tidak main-main dan jika memang benar-benar tidak selesai dilaksanakan penetapan hari lahir Kabupaten Pidie, maka jangan harap jabatan Kadisdikbud akan dipertahankan. “Saya akan copot jabatan Kadisdikbud Pidie jika tidak berhasil”, tegas dia.
Sebelumnya FGD tersebut dibahas dengan sejumlah pakar budaya, pakar hukum dan lembaga adat yang di Kabupaten Pidie berjalan lancar dan banyak masukan yang diberikan oleh tokoh adat dan tokoh pemuda. Namun banyak sejarah di Pidie hilang begitu saja dan perlu dicatat kembali sejarah masa lalu. Apa lagi sejarah dimasa kerajaan Pedir dimasa lampau.
Umar Mahdi sebagai moderator memimpin diskusi tersebut dengan baik, bahkan sebelumnya sudah dilakukan FGD tahap satu dan saat ini sudah memasuki tahap kedua. Namun hasilnya belum masikmal dan masih terjadi perdebatan panjang terkait hari lahir Kabupaten Pidie.
Pakar hukum Said Safwatullah.SH dan Muharamsyah.SH memberi sejumlah masukan dalam diskusi tersebut, Muharamsyah sempat mempertanyakan adat cara Peusijuek, (Tepung tawar-Red), apakah itu adat Islam atau dari Hindu. Kemudian bagaimana menjelaskan kepada anak cucu dikemudian hari agar mereka juga paham sejarah.
Penulis: Amiruddin MK
Editor: Redaksi