Aceh Singkil – Perkumpulan Masyarakat PERTURA – INDONESIA (Persatuan Pinempar Tuan Nahoda Raja Si Enen Koden/Sionom Hudon Beru Bere Ibebere Seindonesia) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada hari Sabtu, 1 Juni 2024 di Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Munas ini tidak hanya menjadi ajang deklarasi dan pemilihan Ketua Umum baru, tetapi juga mempererat silaturahmi antara pengurus dan anggota PERTURA INDONESIA.
“Acara Munas ini digelar yang jelas demi mempersatukan dan membangun silaturahmi antar pengurus, bagaimana kita bisa saling support untuk membangun dan membesarkan PERTURA INDONESIA ini dengan mendirikan DPW, DPC, maupun PAC di setiap daerah,” Kata Lesdin Tumangger kepada Kantor Berita NOA.co.id, 03 Juni 2024.
Sebanyak lima puluh pengurus dan peserta dari berbagai daerah, termasuk Sumatera dan Aceh, hadir dalam acara tersebut. Mereka mewakili berbagai marga dari keturunan Opung Tuan Nahoda Raja, yaitu Marga Tinambunan, Tumangger, Maharaja, Turuten, Pinayungen, dan Anak Ampun. Opung Tuan Nahoda Raja diketahui memiliki delapan anak dari dua istrinya, Beru Sihotang dan Beru Limbong: Simbuyak-buyak, Tinambunan, Tumangger, Maharaja, Turuten, Pinayungen, Anak Ampun, dan satu putri bernama Bintang Maria. Dua dari anaknya, Simbuyak-buyak dan Bintang Maria, tidak memiliki keturunan marga karena melahirkan marga dari suaminya.
Dalam Munas tersebut, Lesdin Tumangger terpilih sebagai Ketua Umum baru. Ia menyampaikan bahwa Munas PERTURA INDONESIA ini menunjukkan eksistensi serta membangkitkan gairah dan semangat yang telah dibangun selama ini untuk mewujudkan visi dan misi PERTURA INDONESIA. Lesdin juga mengajak seluruh anggota untuk bergabung dan membesarkan PERTURA INDONESIA dengan mendirikan DPW, DPC, dan PAC di setiap daerah.
Ustadz Salman Tinambunan, selaku Notulen Munas, menambahkan bahwa PERTURA INDONESIA telah berdiri sejak tahun 2010 dengan akta notaris lengkap di Medan, Sumatera Utara. Ia menekankan pentingnya meneruskan visi dan misi PERTURA INDONESIA agar persatuan ini dapat berkembang dan hadir di setiap daerah, sehingga tali persaudaraan dapat dipupuk dengan utuh.
“Intinya bagaimana kita bisa meneruskan apa yang menjadi visi dan misi PERTURA INDONESIA itu sendiri, sehingga persatuan ini bisa berkembang dan bisa hadir di setiap daerah, dengan begitu kita bisa memupuk tali persaudaraan yang utuh,” tutup Ustadz Salman Tinambunan.
Acara Munas diakhiri dengan ramah tamah, bercengkrama antara peserta, doa bersama, dan sesi foto bersama yang menambah keakraban di antara anggota PERTURA INDONESIA.
Editor: Amiruddin. MK