Rakor Perwakilan Imigrasi, Berani Berinovasi dengan Semangat Memperbaiki - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Internasional

Kamis, 30 Mei 2024 - 10:39 WIB

Rakor Perwakilan Imigrasi, Berani Berinovasi dengan Semangat Memperbaiki

REDAKSI

Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laolany (Tengah), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas (Pertama Kiri) dan Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim (Pertama Kanan), saat Rakor Perwakilan Imigrasi, di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 27-31 Mei 2024.(Foto | HO- Humas Ditjen Imigrasi).

Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laolany (Tengah), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas (Pertama Kiri) dan Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim (Pertama Kanan), saat Rakor Perwakilan Imigrasi, di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 27-31 Mei 2024.(Foto | HO- Humas Ditjen Imigrasi).

Los Angeles – Guna mendorong dan memperkuat koordinasi dan kerja sama pelaksana tugas dan fungsi keimigrasian pada perwakilan RI, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menggelar rapat koordinasi, Acara tersebut berlangsung pada 27-31 Mei 2024 mengusung tema “Optimalisasi Peran Dan Fungsi Atase Imigrasi Pada Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri Melalui Strategi Transformasi Digital”, di Los Angeles, California, Amerika Serikat,(29/5).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laolany, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Djan Faridz, Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andy Rachmiante.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, memberikan dukungan kepada Ditjen Imigrasi untuk berani berinovasi dalam pemanfaatan teknologi digital. “Perbaikan harus dilakukan terus menerus, tapi kalau tidak mulai maka kita tidak tahu di mana harus memperbaiki. Kita harus memiliki keberanian untuk memulai terobosan,” Kata Yasonna kepada Kantor Berita NOA.co.id, Kamis 30 Mei 2024.

Baca Juga :  Seluruh Rakyat Indonesia Mendukung Perjuangan Palestina  

Rapat koordinasi menjadi wadah bagi Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri untuk bersinergi dalam isu keimigrasian, isu kekonsuleran serta isu perlindungan WNI di luar negeri.

“Untuk penerbitan paspor di luar negeri, selain persyaratan formil, disyaratkan juga memiliki izin tinggal. Hal ini untuk mencegah agar WNI tidak tinggal di luar negeri secara ilegal,” Ujar Silmy

Silmy juga menekankan kepada jajaran Imigrasi untuk berani dalam memulai inovasi.

“Kita memiliki semangat memperbaiki, karena tidak mungkin menunggu sempurna. Dan saat ini imigrasi sudah semakin baik,”Tegasnya.

Tiga isu vital dalam pemberian pelayanan publik, khususnya untuk memudahkan WNI di luar negeri mengakses pelayanan dan perlindungan yang mudah, cepat, dan aman melalui transformasi digital. Optimalisasi layanan publik di perwakilan RI dilakukan tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian, khususnya dalam pemberian paspor.

Baca Juga :  26 Warga Bangladesh akan dideportasi pertengahan Maret

“Mulai saja dulu dan terus lakukan perbaikan,” Pugkasnya.

Diketahui, jika Salah satu inovasi unggulan yang saat ini dimiliki imigrasi adalah platform evisa.imigrasi.go.id yang menawarkan seamless experience bagi WNA untuk mengajukan visa Indonesia.

“Pengajuan visa bisa dilakukan di mana saja, didukung kemudahan pembayaran visa menggunakan credit card. Sebelumnya, pembayaran visa dilakukan secara manual melalui agen/penjamin,”Ujarnya.

Layanan imigrasi melalui online ini menjadi layanan pemerintah pertama yang dapat menggunakan credit card. Tercatat sebanyak 1.346.893 transaksi telah dibukukan sejak aturan mengenai pembayaran online dengan kartu diberlakukan Januari 2023 lalu.

Baca Juga :  Atdag Washington DC, Pakaian jadi Indonesia memegang peran penting sebagai pemasok global  

“Platform e-visa sejalan dengan program SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik). Sangat convenient dan bisa dilakukan di mana saja,” jelas Silmy Karim.

Dirjen Imigrasi juga menyampaikan usulan rencana penambahan sebanyak enam atase imigrasi di luar negeri. Penambahan diprioritaskan pada negara dengan jumlah perlintasan WNI terbanyak, baik untuk tujuan menetap ataupun kunjungan singkat.

“Kamboja menjadi salah satu negara yang dinilai mendesak untuk segera memiliki atase dan staf teknis imigrasi. Selain masih termasuk ke dalam wilayah ASEAN, diketahui setidaknya hampir 120.000 WNI yang tinggal dan bekerja di Kamboja,” Katanya.

Inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh Ditjen Imigrasi memperoleh apresiasi dari MenPAN dan RB, Abdullah Azwar Anas. Azwar memberikan dukungan dan dorongan kepada Ditjen Imigrasi agar digitalisasi dalam pelayanan publik tidak hanya terbatas pada aplikasi, melainkan juga leadership.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Internasional

Menlu Retno : Kunjungan saya ke CTBTO adalah salah satu bentuk komitmen Indonesia terhadap multilateralisme

Internasional

Indonesia Sampaikan Simpati dan belasungkawa untuk Ratusan Korban Longsor di provinsi Enga Papua Nugini

Internasional

Atdag Washington DC, Pakaian jadi Indonesia memegang peran penting sebagai pemasok global  

Internasional

179 WNI/PMI Kelompok Rentan Berhasil Dipulangkan dari Malaysia

Internasional

Indonesia dan RRT Perkuat Kemitraan Strategis Komprehensif

Internasional

Kemlu RI melakukan pendampingan 15 ABK yang ditangkap di Australia

Internasional

Sumpah Serapah Israel Usai Palestina Diakui Sebagai Negara

Internasional

Dua Pemuda Rohingya ditahan, Peluru disita

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!