Aceh Singkil – Dapil 1 Aceh Singkil mendapat perhatian khusus dari sejumlah tokoh masyarakat dan politisi lokal menjelang pemilihan kepala daerah. Mereka menekankan pentingnya wilayah ini dalam menentukan hasil pemilihan, serta menyerukan agar Dapil 1 tidak hanya dilihat sebagai sasaran untuk menggerus suara tanpa mempertimbangkan figurnya atau tokoh politiknya.
Rahmi Yasir, seorang pemerhati Sosial, sejalan dengan pemikiran bahwa Dapil 1 merupakan kunci kemenangan bagi salah satu kandidat kepala daerah.
“Dengan 5 kecamatan, 32 desa, dan kurang lebih 27 ribu DPT dari 80 ribu DPT Aceh Singkil, maka tokoh Dapil 1 sudah selayaknya berpasangan untuk ikut berkompetisi di Pilkada 2024 nanti. Dapil 1 dipastikan jadi penentu kemenangan apabila kandidat yang berkompetisi di Pilkada nanti hanya dua pasang atau head to head,” tegas Rahmi.
Senada dengan Rahmi Yasir, Bung Deni S, seorang intelektual muda dan praktisi bisnis, mengingatkan bahwa pemilih di Dapil 1 harus diberikan perhatian lebih.
“Strategi politik harus mencerminkan kepentingan dan kebutuhan masyarakat di Dapil 1. Mengabaikan mereka berarti melewatkan peluang besar untuk kemenangan yang berarti. Kami di Dapil 1 juga punya figur yang luar biasa yang harus disorot untuk dijadikan calon kepala daerah. Para ketua partai politik dan kandidat yang belum punya pasangan di Pilkada 2024-2029 harus melirik tokoh dari Dapil 1,” katanya.
Ustadz Khalidin, seorang cendekiawan muslim, juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih mendalam terhadap pemilih di Dapil 1.
“Kita harus memastikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan selaras dengan nilai-nilai dan harapan masyarakat di sini. Pemimpin yang terpilih harus benar-benar memahami dan memperjuangkan aspirasi mereka. Sebagai tokoh agama di Dapil 1, saya meminta agar calon kepala daerah berasal dari kalangan yang mengerti akan kebutuhan sesuai ajaran Islam,” ujar Ustadz Khalidin.
Ulama kondang, Ustadz Rosman, menambahkan bahwa pendekatan yang manusiawi dan berlandaskan nilai-nilai agama akan lebih diterima oleh masyarakat Dapil 1.
“Kita harus mendekati masyarakat dengan penuh keikhlasan dan niat baik. Menyampaikan visi dan misi yang sejalan dengan ajaran agama akan memberikan dampak yang lebih besar. Sebagai tokoh agama, saya juga meminta agar calon kepala daerah berasal dari kalangan semi ulama,” ungkap Ustadz Rosman.
Selain itu, Ustadz Rosman menyibak kilas balik sejarah perjuangan pemekaran daerah, di mana tokoh-tokoh muda dari Dapil 1 bangkit bersama tokoh lainnya dalam 4 wilayah pembantu Bupati Aceh Selatan ikut tampil di garda terdepan dalam perjuangan tersebut.
“Maka sepantasnyalah tokoh-tokoh muda Dapil 1, baik dari kalangan tokoh ulama, cendekiawan, intelektual, kaum perempuan, maupun pengusaha, harus berani dan bangkit menjemput keberkahan untuk negeri ulama besar ini. Pada saatnya dan momen menentukan nasib masa depan, khususnya wilayah Dapil 1 yang memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah dan sumber daya manusia, kita akan berdosa jika mengabaikan peluang ini, apalagi jika tidak berbuat sama sekali,” jelas Ustadz Rosman.
Editor: Amiruddin. MK