Aceh Singkil – Pengendara yang melintasi jalan dari Singkil menuju Desa Kayu Menang, Kecamatan Kuala Baru, resah, ekstra hati-hati, dan khawatir serta merasa ketakutan akibat akses jalan yang menghantui warga.
Setiap hari, terutama pagi sekitar pukul 08.300 WIB hingga Pukul 15.00 WIB dan malam mulai pukul 20.30 WIB di sejumlah titik ruas jalan, selalu digenangi air asin setinggi lutut orang dewasa.
Sehingga jalan sepanjang tujuh kilo meter itu, sama sekali tidak layak ditempuh oleh warga.
Pantauan NOA.co.id, kamis (9/5/2024), di jalan yang belum beraspal itu, ada tiga titik genangan air yang ketinggiannya sangat parah, tidak bisa dilewati.
Genangan air ini, membuat pengendara baik roda dua maupun roda empat enggan melanjutkan perjalanan dan berhenti sambil menunggu air surut bahkan tidak sedikit pengendara yang pulang kembali.
Hal tersebut sudah berkali-kali menyampaikan masalah ini kepada pihak pemerintah daerah tetapi usulan desa itu, belum direspon hingga saat ini.
Bahkan Desa Kayu Menang, sudah meminta pada Pemkab Aceh Singkil untuk menggunakan dana desa menimbun genangan air.
Tetapi Pemkab Aceh Singkil mengatakan, penggunaan dana desa untuk menimbun genangan air di jalan provinsi, menyalahi aturan.
Akses jalan ini sangat penting dan vital bagi warga. Jadi, kalau ada masalah di jalan ini, harus ditangani segera. Lagi pula anggaran untuk menimbun tiga titik yang digenangi air relatif kecil.
Beberapa kepala desa yang ditemui oleh awak media NOA.co.id, sangat berharap pada pemerintah agar serius menangani jalan ini, jika bisa pada 2024 ini, pembangunan jalan Singkil-Kuala Baru tuntas.
Editor: Amiruddin. MK