Forkopimkab Abdya Diminta Kembalikan Tradisi Meugang - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Aceh Barat Daya

Sabtu, 9 Maret 2024 - 14:46 WIB

Forkopimkab Abdya Diminta Kembalikan Tradisi Meugang

Teuku Nizar

Keuchik Gampong Keude Siblah, Teuku Rinaldy

Keuchik Gampong Keude Siblah, Teuku Rinaldy

Aceh Barat Daya – Tradisi pemotongan hewan ternak hari Meugang bagi masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya sudah menjadi adat dilakukan di Pante Krueng Beukah, Gampong Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie.

Tradisi ini telah berlangsung sejak lama, bahkan sebelum adanya Pemerintah Kabupaten setempat.

Masa pemerintahan Teuku Pang Chiek dan seterusnya, Teuku Raja Sabie, pelaksanaan Meugang ditetapkan di Pante Krueng Beukah, Gampong Keude Siblah.

Baca Juga :  Pemilu 2024 didepan mata, Partai Golkar Abdya Lakukan Pleno konsolidasi dan Revitalisasi Pengurus kader

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tradisi Meugang di kabupaten Aceh Barat Daya telah menjauh dari pusat pemotongan awal.

Melihat fenomena itu, Teuku Rinaldy RA, Keuchik Gampong Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, meminta kepada Forkopmikab Aceh Barat Daya untuk mengembalikan tradisi Meugang ke satu titik.

“Tradisi ini sudah ada sejak awal, jauh sebelum adanya Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya,” katanya, Sabtu (9/3/2024).

Ia mengaku, dampak pandemi Covid-19 menyebabkan pusat Meugang hilang dan berubah menjadi tempat penjualan daging yang kurang teratur.

Baca Juga :  Dinilai Berbahaya, Kapolsek Blangpidie Tambal Jalan Berlubang

“Pemerintahan Gampong Keude Siblah sangat keberatan dengan adanya jual-beli daging Meugang di pinggir jalan di wilayah hukum kami,” sebutnya.

“Selama 4 tahun terakhir, di depan lapangan Persada, Jl. Attaqwa, dan jalan Manyang, kelancaran lalu lintas dan masalah sampah dari sisa kotoran hewan sangat mengganggu,” tambahnya.

Baca Juga :  Silaturrahmi dan Nonton Bareng SEMMI, Dandim 0110/Abdya Pertegaskan Hal Ini

Yang lebih menyedihkan, masyarakat di sekitar lokasi pemotongan hewan Meugang selama 15 hari setelah pemotongan merasakan aroma amis yang menyengat.

Teuku Rinaldy juga menyebutkan berdasarkan audensi Tokoh Masyarakat, Pemuda, dan Ibu-ibu yang akan menjajakan kuliner buka puasa, mereka memandang penting untuk mengembalikan titik Meugang ke Pante Krueng Beukah.

“Ini sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus terus kita jaga bersama,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Aceh Barat Daya

Tgk. Mustiari Minta Pelayanan Kesehatan Ditingkatkan 

Aceh Barat Daya

Uang Tunai Ditukar Sembako, Warga Setia Keluhkan Beras Berbau

Aceh Barat Daya

Pimpinan DPRA dan Diskop Aceh Gelar Bimtek Menjahit dan Kuliner Di Abdya

Aceh Barat Daya

Pemilu 2024 didepan mata, Partai Golkar Abdya Lakukan Pleno konsolidasi dan Revitalisasi Pengurus kader

Aceh Barat Daya

Kartu Nelayan dan Petani Makmue Program Unggulan Salman Alfarisi-Yusran

Aceh Barat Daya

Satu Nama Pengganti Ahmad Marzuki, Elizar Lizam: Rawan Disusupi 

Aceh Barat Daya

Ini Subtema Debat Terbuka Paslon Bupati dan Wakil Bupati Abdya 

Aceh Barat Daya

Ketua KIP Abdya Tersangka, Panwaslih Abdya: Temuan Dugaan Pelanggaran Kode Etik

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!