PIDIE JAYA – Pekan ini Pidie Jaya dihebohkan dengan rencana kepulangan Ex. Kepala Bappeda Munawar Ibrahim ke pangkuan bumi Japakeh sebagai pemimpin untuk membenahi Pidie Jaya yang sudah _phang phoe dan ruyang rayoe_ dimana sosok itu begitu diharapkan oleh rakyat ‘ Nangroe Japakeh ‘ kendati tidak menutup kemungkinan bagi figur lain di utuskan menjabat sebagai Pj Bupati untuk mempersiapkan pemerintahan definitif 2024 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Nazaruddin Ismail atau yang kenal disapa Ustadz Am kepada media ini, Jum’at (8/9/2023)
Nampaknya warga pidie Jaya sangat bergembira dengan hampir berakhirnya kepemimpinan Pemerintahan H. Aiyub Abbas – H. Said Mulyadi (ASLI) yang masa jabatannya menghitung hari, betapa tidak mereka akan ‘ lepas ‘ dari rezim otoritarian di bawah bayang-bayang salah satu partai yang berkuasa sekarang, dimana dis demokrasi begitu terasa di 10 tahun kepemimpinan pasangan ASLI Orang hanya bisa menerima apa yang di saji, namun takut menanggapi apalagi beraksi.
Kepulangan Munawar Ibrahim sebagai Pj setidaknya akan memberikan secercah harapan perubahan yang selama ini di nantikan oleh masyarakat Pidie Jaya, namun yang harus diingat adalah, siapapun pemimpinnya, mereka harus lebih peka dengan nasib rakyat Pidie Jaya yang sudah kehilangan arah dan harapan.
“ Kami menyambut baik rencana kepulangan Pak Munawar ke Pidie Jaya, apalagi beliau adalah Putra Daerah yang telah sukses sebagai Pejabat Teras Pemprov Sumatra Utara. Walau tidak menutup kemungkinan figur lain yang ditunjuk Pemerintah Pusat sebagai Pj. Bupati mendatang “, ungkap Ust. Am, Ketua PD Parmusi Kab. Pidie Jaya dan juga mantan Anggota DPRK Pijay.
Harapan kepekaan terhadap nasib warga kian membumi seiring dengan berakhirnya masa Pemerintahan ASLI jilid Kedua Desember mendatang. Hal ini terjadi, karena Pidie Jaya dibawah rezim ini sama sekali tidak membangun secara substantif, bahkan tergolong sebagai daerah termiskin di Aceh.
Masalah kesejahteraan menjadi issue krusial di Pidie Jaya, begitu juga dengan agenda – agenda besar pembangunan lainnya seperti Syari’at Islam, Tata ruang Kota, jalan dua jalur di pusat Kota, penempatan Kepala Dinas yang amburadul bahkan sangat kolutif. Sepuluh tahun menduduki jabatan Bupati – Wakil Bupati, pasangan ASLI bisa apa?
Oleh karena itu sejumlah LSM, OKP dan Tokoh Masyarakat Pidie Jaya sangat berharap kepada Menteri Dalam Negeri Prof. Dr. Jend (Purn) Tito Karnavian agar betul-betul memperhatikan nasib masyarakat Pidie Jaya dengan menunjuk Pj Bupati yang adaptif, inspiratif dan aspiratif bukan yang konsumtif seperti pemerintahan dekade ini. Pungkasnya.(**)