Bunda PAUD Aceh Imbau Segera Terapkan Penguatan Program Transisi PAUD/RA ke SD/MI Menyenangkan - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Rabu, 12 Juli 2023 - 16:31 WIB

Bunda PAUD Aceh Imbau Segera Terapkan Penguatan Program Transisi PAUD/RA ke SD/MI Menyenangkan

REDAKSI

Banda Aceh – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Ayu Candra Febiola Nazuar, mengimbau kepada semua pihak baik, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota serta segenap satuan lembaga pendidikan di Aceh untuk segera menerapkan dan melakukan penguatan program transisi PAUD/RA ke SD/MI yang menyenangkan, sehingga capaian terhadap perkembangan anak dapat terealisasi dengan baik.

Hal itu disampaikan Ayu saat membuka Rapat Koordinasi Program Transisi PAUD -SD Tahun 2023, di Hotel Hermes Palace, Rabu (12/7/2023).

Menurut Ayu, penguatan program transisi PAUD/RA ke SD/MI yang menyenangkan itu telah di tetapkan oleh Kemdikbudristek melalui Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. “Bagian dari isi surat edaran yang dikeluarkan itu, bahwa penerimaan peserta didik baru pada jenjang SD tidak boleh menerapkan tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, atau bentuk tes lainnya,” jelas Ayu.

Baca Juga :  Wilmar Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Bencana Abrasi di Minahasa

Ia merincikan, ada 3 inti dan tujuan dari program gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan adalah; pertama untuk menghilangkan calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, kedua menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama, ketiga menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak. “Saya harap, tiga target tersebut dapat dilaksanakan di semua satuan pendidikan PAUD/RA dan SD/MI. Selain itu, kepada Bunda PAUD dan kepala dinas pendidikan, mohon dapat memastikan kepada kepala satuan pendidikan di setiap jenjang, untuk tidak lagi mengadakan pelaksanaan wisuda peserta didik di akhir tahun ajaran,” kata Ayu dalam pertemuan tersebut.

Ia juga meminta, kepada kepala dinas pendidikan, agar segera mengintegrasikan ke masing-masing daerahnya yang dibarengi dengan peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan PAUD dan SD sesuai yang telah diselenggarakan oleh direktorat PAUD, dengan begitu pelaksanaan tiga program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan itu dapat tercapai sesuai harapan. “Terutama pelaksanaan enam kemampuan fondasi dasar anak, dapat berjalan dengan baik di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga :  Dyah: Esensi Gammawar Adalah Menyejahterakan Keluarga

Enam kemampuan fondasi dasar pada anak yakni;
1. Mengenal nilai agama dan budi pekerti;
2. Keterampilan sosial dan bahasa;
3. Kematangan emosi;
4. Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar;
5. Keterampilan motorik dan perawatan diri;
6. Pemaknaan terhadap belajar yang menyenangkan dan positif.

Sebab itu, kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, agar dapat menyediakan Alat Permainan Edukasi (APE) untuk kelas awal SD, supaya proses belajar mengajar pada kelas awal ini masih mencerminkan kondisi pembelajaran di taman kanak-kanak, sehingga peserta didik saat belajar di SD/MI benar-benar menyenangkan. “Jangan sampai pembelajaran menjadi sesuatu yang horor bagi anak- anak,” pungkasnya.

Baca Juga :  Gubernur Berikan Penghargaan untuk Perusahaan Peduli Lingkungan di Aceh

Sementara itu, Direktur PAUD Kemdikbudristek RI, Komalasari, mengatakan, program transisi PAUD/RA ke SD/MI yang menyenangkan, untuk meluruskan miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada pendidikan anak usia dini dan SD yang dinilai masih sangat kuat di tengah masyarakat.

“Saat ini, kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung, kemampuan calistung dianggap sebagai satu- satunya bukti keberhasilan belajar dan dibangun secara instan, dan tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD,” sebutnya.

Padahal, kata Komalasari, membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan agar manfaat baik dari pembelajaran dapat tercapai, sehingga anak merasa senang dalam belajar, anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan mau berusaha.

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

Daerah

Petugas Jemaah Haji : Alhamdulillah, seluruh jemaah haji dinyatakan fit  

News

124 Hari Pelaksanaan, Sebanyak 88.799 Divaksin di BACH

Daerah

KIP Simeulue Tetapkan Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati

News

Gubernur Harapkan Semangat Diaspora Aceh Jadi Pemantik Generasi Muda

News

Idris Johan dan Abdurrahman Puteh Daftarkan Diri Ditiga Partai

News

Upaya Disbudpar Aceh Lestarikan Budaya Tari Melalui Pagelaran Seni

News

20 Animator Aceh Berkumpul di Akhir Tahun 2021

News

Suntik Startup RI, AS Komitmen Investasi Rp14,5 Triliun

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!