NOA | Aceh Tenggara – Proyek pembangunan rekonstruksi perkuatan tebing sungai lawe alas senilai Rp 2,9M lebih yang dikerjakan CV AA di desa cingkam kecamatan ketambe kabupaten aceh tenggara rusak dihantam arus air.
Tembok penahan tebing sungai dengan panjang sekitar 500 meter itu kondisi pembesiannya miring sepanjang 80 meter.
Amrun Selian selaku tim teknis kontraktor pelaksana membenarkan, pembesian struktur pondasi proyek tersebut miring sekitar 80 meter sebelum di cor akibat diterjang arus deras sungai alas pada kamis malam.
“Iya benar, pembesian miring sekitar 80 meter sebelum di cor akibat diterjang air besar pada kamis malam,” sebut Amrun.
Selain itu, 6 (Enam) molen milik perusahaan juga tenggelam, 3 (tiga) sudah ditemukan. Kemudian 62 sak semen hanyut terbawa arus air sungai, kata Amrun Jum’at (30/6/2023) di lokasi proyek desa cingkam kecamatan ketambe aceh tenggara.
Menurut Amrun, hal ini terjadi karena faktor alam dan adanya intensitas debit air sungai meluap, dengan arus kencang dan kuat menggerus tanggul hingga air menghantam bagian pembesian struktur pondasi.
“Musibah ini tidak bisa kita klaim, kata amrun, sebab tidak masuk dalam katagori bencana alam. Mau tidak mau kami yang harus menanggung resiko,” ujarnya.
Disinggung soal konsultan pengawas, amrun mengatakan konsultan hadir di lapangan sehari setelah musibah banjir terjadi.
Sementara pantauan awak media pada Jum’at (30/6/2023) konsultam pengawas tidak berada di lokasi proyek.
Menanggapi soal konsultan pengawas yang tidak berada di lokasi proyek, Ketua Lsm Kpkn Aceh Tenggara, Junaidi mengatakan seharusnya konsultan pengawas tetap memantau perkembangan pekerjaan, apa lagi situasi seperti saat ini konsultan pengawas sangat dibutuhkan memberikan masukan kepada pelaksana.
Perlu diketahui proyek rekonstruksi perkuatan tebing sungai lawe alas ini bernaung dibawah bpbd aceh tenggara bersumber dari dana transfer pusat-hibah rehabilitasi dan rekonstruksi APBK Aceh Tenggara tahun anggaran 2023.
Editor: Musnizar