Kecamatan Meureudu Gelar Musrembang, Pembangunan Pusat Ibu Kota Jauh dari Harapan - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Selasa, 7 Februari 2023 - 19:14 WIB

Kecamatan Meureudu Gelar Musrembang, Pembangunan Pusat Ibu Kota Jauh dari Harapan

REDAKSI

PIDIE JAYA –Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidi Jaya gelar Musrembang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang dilaksanakan di aula kantor camat setempat, Selasa (7/2/2023)

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Pidie Jaya Ir. Jailani Beuramat, Para Kepala SKPK ,Unsur Muspika , Anggota DPRK, Diantaranya Yusri Abdullah, Teuku Zikri, Para imum Mukim, Geuchik dan tokok masyarakat serta unsur masyarakat lainnya dalam kecamatan meureudu,

Camat Meuereudu Jailani, SE.MM dalam sambutannya mengatakan, kegiatan musrembang dilakukan untuk menampung aspirasi masyarakat yang menjadi salah satu faktor dalam melakukan pembangunan dan pembenahan.

Sebagai mana kita ketahui, Kecamatan Meureudu adalah pusat ibu kota kabupaten yang seyogyanya menjadi wajah kabupaten Pidie Jaya , tapi realitanya jauh dari harapan, baik dari segi pembangunan, pertanian, perikanan maupun perkebunan, jauh dari harapan sebagai pusat ibu kota

Musrembang ini adalah kegiatan lanjutan dari Musrenbang desa yang telah di laksanakan beberapa waktu yang lalu, dengan harapan akan melahirkan ide ide dan gagasan yang akan mendongkrak kemajuan pembanguan pusat ibu kota, imbuh Camat

Baca Juga :  Penjabat Gubernur dan Sekda Aceh Shalat Ied di Blang Padang

hal senada juga disampaikan oleh Yusri Abdullah salah satu anggota DPRK dari Partai Amanat Nasional (PAN), dimana sudah 16 tahun Kabupaten Pidie Jaya berdiri namun Pemetaan pusat kabupaten yang hingga saat ini belum ada hasil, karena tidak adanya ketegasan pihak penegak,

Kita lihat saja, semrawutnya tatanan pusat kota, masih ada para peniaga yang tidak mentaati aturan yang sebagaimana sudah di tetapkan bersama aturan aturan tersebut di tahun yang lalu,

Tiap tahun kita laksanakan Musrembang, kasus dan permasalahannya itu itu saja, apakah 16 tahun itu tidak cukup untuk melakukan pembenahan, sehingga ada pertanyaan dari masyarakat apa yang terjadi dengan pemerintah kabupaten Pidie Jaya, apakah pembangunan pusat ibu kota tidak bisa di lakukan dengan Anggran APBK, harus mesti turun anggaran pusat. Imbuh Ayah Yusri sapaan akrabnya

Baca Juga :  Klasemen Liga Italia 2021-2022: Salip Duo Milan, Napoli Duduki Posisi Puncak

Begitu juga dengan Tengku Zikri anggota DPRK dari Partai Golkar juga mengatakan hal yang sama , Ironi yang sangat menyedihkan , pemerintah jangan hanya sekedar see hello dangan masyarakat, masyarakat Meureudu sebenarnya sudah sangat jenuh menjadi penonton apa yang telah di mainkan oleh pemerintah,

Karena selama ini pemerintah hanya membenahi apa yang telah menjadi konsumsi publik, contoh nya saja , kasus Rahmad Aulia, setelah viral di mana mana baru ada tanggapan dari pemerintah, kita ketahui, Ayah dek Rahmad sudah sakit menahun, di setiap Gampong ada kader kesehatan, apa lagi beberapa tahun yang lalu pemerintah ada mencanangkan program Germas ( Gerakan masyarakat Hidup sehat) kemana program tersebut,

Baca Juga :  60 Negara Ekonominya Bakal Ambruk, Jokowi Minta Semua Pihak Mempersiapkan Diri

Dan ini harus menjadi bahan evaluasi, ketika ada pencanangan kegiatan jangan hanya mengikuti momentum untuk melahirkan program, harus ada pengawas, tegas T. Zikri

Sementara itu, Muzakkir Kadis Pertanian menyikapi tentang sektor pertanian, dimana sebagaimana yang telah di sepakati bersama bahwa jadwal turun sawah harus serentak agar semua permasalah baik itu kasus Hama , pupuk dan air bisa di atasi bersama, sehingga tidak ada yang gagal panen,

Untuk itu, Geuchik dan keujruen Blang harus mengikut Jadwal tanam padi bila ingin berhasil, dan untuk kecamatan Meureudu ketersedian pupuk di tahun ini lebih dari cukup, dengan harapan Pupuk yang telah di sediakan jangan sampai di nikmati oleh orang kaya yang notabennya pengusaha sawit, karena pemerintah hanya memberikan pupuk subsidi kepada petani padi bukan petani sawit, Pungkasnya (**)

Share :

Baca Juga

News

Program JUNJUNG “Jumat Berkunjung” Kapolres Lhokseumawe Sambangi Rumah Duka Abon Armansyah

News

Kejaksaan Harus Serius Usut Dugaan Korupsi di RSUD Yulidin Away

News

Agung Makbul Pilihan yang Tepat Pimpin Aceh

News

Catatan buat Entrepreneur Milenial jika Ingin Garap Market Muslim di Indonesia

News

Kementerian PUPR Rampungkan Pembangunan 410 Jembatan Gantung dalam 6 Tahun

News

BNI Ekspansi Green Banking Korporasi Rp6,1 Triliun

News

Polda Aceh Surati Kominfo untuk Blokir Situs Judi, Komisioner KPIA: Sejalan dengan Harapan Masyarakat

News

Sejumlah Wartawan Di Pijay Lakukan Tes Urine, Hasil Mengejutkan

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!