BANDA ACEH – Solidaritas Pemuda Mahasiswa Aceh, melalui koordinator aksi Boby Rizky Furqani, mengatakan ini PPS atau Pelabuhan Perikanan Lampulo adalah salah satu PPS terbesar yang ada di Aceh.
“Kita berharap dinas terkait lebih mengutamakan agar infrastuktur yg ada di pelabuhan yang ada di Lampulo lebih di tingkatkan. Karena menurutnya jika kita ingin sebuah kualitas maka kita harus siap mengeluarkan sedikit perjuangan untuk kualitas tersebut,” ungkap Boby Rizky Furqani
Lanjutnya, Disamping itu Air muara dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera I Kutaradja, Lampulo, Banda Aceh dangkal membuat nelayan kecewa. Akibatnya kapal-kapal yang hendak berlabuh dan berangkat sering kandas, hingga harus menunggu air pasang.
“Kondisi ini sudah dialami oleh nelayan sejak pertama kali diresmikan oleh Wakil Presiden, H Muhammad Jusuf Kalla tanggal 13 Desember 2015 lalu. Pelabuhan bertaraf nasional ini sering mengalami kedangkalan, meskipun berulang kali dikeruk,” sebut Boby
Aksi pada tanggal 05 Januari 2023 ini SPMA juga mendesak agar tuntutan aksi hari ini segera di realisasikan secepat mungkin dikarenakan ini sudah berlarut-larut
Tuntutan
1. SPMA mendesak Dinas Kelautan dan Perikanan mengatasi PPS Lampulo yang mengalami pendangkalan.
2. SPMA mendesak Dinas Kelautan dan Perikanan untuk memfasilitasi penggunaan freezer di atas kapal agar mutu ikan terjaga.
3. SPMA mendesak PJ Gubernur Aceh untuk mencopot Kadis Kelautan dan Perikanan karena di nilai Lambat dalam mengatasi Keluh Kesah nelayan.
Boby Rizky Furqani menambahkan, “saya sekalu korlap aksi pada hari ini, menegaskan kembali bahwa apabila tuntutan kami tidak di indahkan maka kami akan menggelar aksi jilid II yang dengan masa lebih banyak lagi”
Kemudian pendamping korlap Rahmat Putra juga menyampaikan melalui orator nya, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan harus segera memfasilitasi penggunaan freezer di kapal nelayan, karena banyak nelayan yang pergi kelaut dalam jangka waktu lama kesulitan menjaga mutu ikan dengan hanya mengandalkan es batu saja’. Pemerintah memfasilitasi penggunaan freezer dikapal nelayan itu sudah sangat membantu para nelayan dalam menjaga mutu dan kualitas ikan hingga ikan sampai ke pelabuhan,” ucap Rahmad Putra.
Lanjutnya, dengan begitu secara langsung akan mengurangi dampak negatif saat pendistribusian ikan baik di internal maupun eksternal aceh dari para oknum-oknum yang mengawetkan ikan dengan bahan kimia berbahaya seperti formalin dan lain sebagainya.
“Harapan saya kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh yang sedang menjabat saat ini, kedepannya agar lebih ditingkatkan kinerja sehingga betul betul serius dalam merespon segala permasalahan para nelayan dan memprioritaskan bagi masyarakat supaya kedepannya permasalahan ini tidak berlanjut,” tandasnya.