BANDA ACEH – Puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-23 Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Aceh berlangsung meriah dan semarak di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis, (8/12/2022).
Ketua DWP Aceh, Mellani Bustami, dalam sambutannya mengatakan, dalam peringatan HUT kali ini pengurus DWP Aceh memiliki tanggungjawab untuk mengampanyekan pola hidup sehat untuk keluarga dan lingkungan sekitar. Karena saat ini kasus stunting dan polio sedang menghantui anak Aceh.
Mellani mengatakan, Aceh menjadi perhatian semua pihak setelah ditemukannya kasus anak yang terpapar polio di Kabupaten Pidie. Padahal kasus tersebut tidak pernah ditemukan lagi di Indonesia sejak tahun 2014.
“Sangat disayangkan bila anak terpapar polio, karena tubuh anak akan lumpuh dan cacat, sementara itu, tidak ada obat dan terapi untuk bisa menyembuhkannya,” kata Mellani.
Mellani mengatakan, untuk mencegah kasus polio menular di Aceh, pihaknya dari DWP turun langsung ke masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan vaksin Polio yang dicanangkan pemerintah. Ia berharap vaksinasi polio bisa menjangkau 95 persen dari seluruh anak Aceh.
“Soal polio, kita turun langsung ke masyarakat untuk mengedukasi dan menginformasikan pentingnya imunisasi. Hal ini menjadi perhatian kita setelah ditemukan kasus di Aceh,” ujar Mellani.
Selain polio, Mellani bersama pengurus DWP Aceh juga terus menggencarkan edukasi pencegahan terjadinya stunting pada anak.
Ia berharap kasus stunting yang relatif tinggi bisa dapat terus ditekan dengan kerja keras dan perhatian semua pihak.
Dalam kesempatan tersebut, Mellani juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus yang telah berpartisipasi terhadap berbagai rangkaian kegiatan HUT DWP.
Istri Sekda Aceh berharap dukungan seluruh pengurus DWP dari seluruh kabupaten/kota agar dapat bersinergi menjalankan berbagai program.
Ajakan untuk mengampanyekan pola hidup sehat juga disampaikan Pj Ketua PKK Aceh yang juga penasehat DWP, Ayu Marzuki. Ia mengajak seluruh pengurus DWP Aceh untuk mengampanyekan agar seluruh orang tua mau memberikan imunisasi lengkap untuk anaknya.
“Pastikan anak-anak yang balita mendapat perlindungan dari berbagai penyakit berbahaya dengan imunisasi dasar lengkap, juga mengikuti penimbangan dan pengukuran di posyandu atau faskes terdekat,” kata Ayu Marzuki.
Menurut istri Pj Gubernur Aceh itu, cakupan imunisasi anak di Aceh masih sangat rendah. Karena itulah polio tipe 2 yang sudah lama tidak ada lagi di Indonesia ditemukan kembali di Kabupaten Pidie beberapa waktu lalu.
“Ini perlu peran semua kita untuk menyukseskan imunisasi. Saya mohon bantuan ibu DWP untuk memastikan anak-anak mendapat imunisasi lengkap termasuk imunisasi polio,” kata Ayu.
Selain imunisasi polio, Ayu juga mengajak pengurus DWP mensosialisasikan upaya pencegahan stunting mulai dari keluarga sendiri, lingkungan terdekat dan seluruh masyarakat.
Ayu menyebutkan, upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dengan pola hidup bersih dan sehat. Terutama dengan mengatur jamban atau sanitasi dengan baik dan benar.
Stunting juga dapat dicegah sejak dari dalam kandungan, dengan rutin melakukan pemeriksaan minimal 6 kali selama hamil untuk mendeteksi kesehatan janin.
Puncak peringatan HUT DWP di Aceh diisi dengan kegiatan talkshow kesehatan, bazar UMKM dan pemberian hadiah untuk juara lomba. Sebelum acara peringatan puncak tersebut, DWP Aceh juga telah menggelar berbagai kegiatan seperti donor darah, bazar UMKM, bakti sosial kesehatan dan aneka lomba. []