NOA | Sigli – Penjabat Bupati Pidie, Ir H. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., mencanangkan Sub-PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio, hal ini sebagai respon terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Pidie, dimana sebelumnya ditemukan 4 kasus Polio di Kecamatan Mane.
Adapun target Imunisasi Polio di Pidie, 90.904 anak usia 0 sampai 13 tahun, pada hari pertama pencanangan, tanggal 28 November 2022, tidak kurang 14000 anak berhasil di Imunisasi dari target harian 12.975, artinya melebihi dari yang ditargetkan.
Kegiatan yang dipusatkan di Alun-alun Kota Sigli ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., Kadinkes Aceh, dari WHO, UNICEF, Rotary Club, unsur Forkopimda Pidie, Pejabat Pemkab serta petugas kesehatan Dinkes Pidie.
Ditempat tersebut, 1000 anak-anak atlet pencak silat mendapatkan Imunisasi tetes Polio, dan secara serentak juga dilakukan di seluruh Puskesmas, Pustu, Posyandu, Sekolah, dan Pos pelayanan Imunisasi lainnya dalam Wilayah Kabupaten Pidie.
Kegiatan ini dinilai cukup sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak, sekaligus Stigma bahwa masyarakat Pidie menolak Imunisasi sudah terbantahkan.
Tentu saja, capaian semua ini oleh gencarnya sosialisasi sebelum pencangan Imunisasi Polio di seluruh pelosok Pidie oleh petugas kesehatan, juga peran tokoh masyarakat, sehingga semua sadar akan pentingnya Imunisasi bagi anak.
Dari amatan awak media ini di lokasi, terlihat anak-anak cukup bersemangat untuk mengikuti Imunisasi Polio.
Namun tetap terasa aneh, bila masih ada orang tua, guru dan aparatur gampong yang masih meragukan Imunisasi ini, mereka tidak (belum) mengizinkan Imunisasi bagi anak-anaknya, sehingga enggan mengambil peran dalam membantu menyukseskan pelaksanaan Sub PIN Polio di Kabupaten Pidie.
Dari rilis Dinkes Pidie yang disampaikan kepada sejumlah awak media, Senin (28/11/2022) malam, Kadinkes Pidie, dr. Arika Husnayanti Aboebakar, SpOG (K), melalui Jubir Tim Gerak Cepat (TGC) dr. Dwi Wijaya, bahwa pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut.
“Koordinasi dengan Disdik, Kemenag, Kepala Sekolah, Komite Sekolah, pihak Kecamatan dan Pemerintahan Gampong perlu ditingkatkan,” ungkapnya.
“Setiap Instansi harus mengambil peran dalam menyukseskan pelaksanaan Sub PIN Polio, demi terlindunginya anak di Kabupaten Pidie dari Polio (Lumpuh Layuh),” sebut Jubir TGC Dinkes Pidie.
Sampai saat ini belum ada obat penyakit Polio, satu-satunya cara pencegahan Polio pada anak hanya dengan Imunisasi.
“Untuk menghentikan penularannya, setiap orang tua harus membawa anak mereka yang usia 0 sampai 13 tahun ke Puskesmas, Pustu, Posyandu, dan Pos Imunisasi lainnya yang ditunjuk, pada tahap-1 dari 28 November sampai 04 Desember 2022, agar si anak mendapatkan Imunisasi Tetes Polio,” tuntas dr. Dwi Wijaya.(AA)