SIGLI – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki, menghadiri Maulid Akbar yang diselenggarakan oleh Kaukus Pemuda Pidie, di Gampong Pakoe Kecamatan Keumala, Sabtu (19/11/2022).
Dalam sambutannya, Pj Gubernur mengajak Pemerintah Kabupaten Pidie untuk kembali mengembangkan dua komoditi andalan di kabupaten berpenduduk lebih dari 435 ribu jiwa itu. Kedua komoditi andalan yang dimaksud oleh Pj Gubernur Aceh adalah Melinjo atau di Aceh dikenal dengan mulieng dan kopi robusta Pidie.
“Emping Melinjoe atau kita mengenalnya dengan kerupuk mulieng adalah komoditi andalan, bahkan menjadi landmark Pidie. Oleh karena itu, Pak Pj Bupati bersama seluruh masyarakat harus mengembangkan komoditi ini lebih baik lagi,” ujar Pj Gubernur.
Selain itu, sambung Achmad Marzuki, Pidie juga terkenal dengan kopi robusta Pidie. “Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan pengusaha Negeri Belanda, dan mereka mengatakan komoditi kopi robusta Pidie sangat diminati di sana. Ternyata, sebelum konflik melanda Aceh, kopi robusta di sini sangat baik dan diminati,” kata Gubernur.
Oleh karena itu, Achmad Marzuki kembali mengajak Pemkab dan seluruh komponen masyarakat Pidie untuk kembali mengembangkan komoditas ini.
“Jika kedua komoditas ini dikembangkan, maka sektor pertanian dan perkebunan serta perekonomian masyarakat Pidie akan kembali menggeliat. Dan, sektor UMKM akan bangkit kembali,. Ini adalah bagian dari ketahanan ekonomi dan pangan,” imbuh Pj Gubernur.
Untuk itu, figur nomor satu Pemerintah Aceh itu mengajak semua pihak untuk menjadikan Perayaan Maulid Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam yang digelar oleh Kaukus Pemuda Pidie ini sebagai momentum kebangkitan dan kekompakan antar semua elemen masyarakat di Pidie, untuk bangkit dan bergerak bersama memajukan dan membangkitkan perekonomian Pidie.
“Adik-adik yang tergabung dalam Kaukus Pemuda Pidie telah mengajarkan kita untuk sesaat menyingkirkan kepentingan kelompok, dan secara bersama duduk dan berdiskusi merumuskan jalan terbaik dalam upaya mewujudkan Pidie yang kuat persatuannya dan baik perekonomiannya. Sehingga secara lebih luas akan mewujudkan Aceh yang berjaya dan hebat di masa mendatang,” kata Gubernur.
Senada dengan Gubernur, Ustadz Masrul Aidi dalam Tausyiah singkatnya juga memaparkan masa kejayaan Aceh di masa lampau yang terkenal dengan hasil buminya yang termashur hingga ke mancanegara.
“Bukankah Belanda dan negara-negara luar datang dan ingin menguasai Aceh, karena berhasrat untuj menguasai hasil pertanian, rempah dan hasil bumi Aceh? Oleh karena itu, saya sependapat dengan Pak Pj Gubernur yang menyarankan Pemkab untuk kembali mengembangkan sektor pertanian Pidie, terutama komoditi meulinjo dan kopi robusta Pidie,” ujar Ustadz Masrul Aidi.
Pada kegiatan ini, panitia juga menyerahkan santunan kepada 100 anak yatim yang berasal dari 18 Gampong di Keumala Pidie. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekda Aceh Bustami Hamzah, Bupati Pidie Wahyu Adisiswanto, anggota DPR RI M Nasir Djamil, sejumlah anggota DPRA dan Kepala SKPA dan SKPK Pidie. (Ngah)