Rekam Jejak 11 Kali Bencana Tsunami Melanda Aceh Dipamerkan di Museum Tsunami - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Advetorial

Selasa, 1 November 2022 - 19:12 WIB

Rekam Jejak 11 Kali Bencana Tsunami Melanda Aceh Dipamerkan di Museum Tsunami

REDAKSI

NOA | Banda Aceh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Museum Tsunami menggelar pameran temporer bertajuk “Jendela Masa Lalu” untuk mengenang tsunami yang pernah terjadi di Tanah Rencong.

Pameran itu dibuka Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal di Museum Tsunami pada Selasa, 1 November 2022.

Almuniza menyampaikan, pameran temporer ini bertujuan sebagai penyadaran bagi masyarakat, bahwa Aceh adalah daerah rawan bencana. Pameran ini juga merepresentatifkan dari gua yang ada di wilayah Aceh Besar yaitu Gua Euk Leuntie.

Dari hasil penelitian, kata Almuniza, Aceh merupakan salah satu daerah yang memasuki Sunda Megathrust yang rawan akan bencana alam. Berdasarkan informasi tersebut, selama ini ada 11 kali bencana tsunami menerjang Aceh.

Baca Juga :  Disbudpar Promosikan Seni dan Budaya Aceh Lewat Film Hikayat Waroeng Kupi, Catat Tanggal Tayangnya!

“Saya mengajak seluruh masyarakat apabila ingin mengetahui tentang 11 kali tsunami Aceh, maka datanglah ke pameran temporer ini. Insyaallah teman-teman akan mendapatkan informasi yang utuh dan lengkap. Dan bisa langsung melihat lapisan-lapisan 11 kejadian tsunami di museum ini,” kata Almuniza.

Menurutnya dari penelitian, Gua Euk Leuntie menjadi salah satu yang memiliki jejak bagaimana tsunami pernah melanda Aceh di masa lalu. Pihaknya saat ini tengah berupaya agar gua tersebut bisa dijadikan sebagai lokasi wisata dan tempat riset untuk ilmu pengetahuan.

Baca Juga :  Musisi Tradisional Aceh Terima Penghargaan Internasional di Oman, Almuniza: Bangga!

“Disbudpar pasti sudah memikirkan untuk menjadikan Gua Euk Leuntie sebagai destinasi wisata dan akan menjadi sebagai tempat riset untuk diuji kelayakan lebih dalam. Namun bagi masyarakat yang ingin berkunjung tentu silakan, tetapi memiliki izin tertentu agar bisa datang ke sana,” ujarnya.

Jika hasil kajian yang mendalam dijadikan destinasi wisata, kata dia, tentu ini akan menjadi peluang untuk bisa mendatangkan wisatawan ke sana dan juga peneliti-peniliti dari luar negeri.

“Kita harus lebih mendalami karena apa yang di tinggalkan masa lalu bisa menjadi bukti di masa yang mendatang,” ucapnya.

Sebagai informasi, gua tsunami purba atau Gua Euk Leuntie yang terletak di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar ini menjadi bukti bahwa tsunami hebat pernah melanda Aceh, jauh sebelum tahun 2004 lalu.

Baca Juga :  Komunitas Vespa Diharap Jadi Pilar untuk Promosikan Pariwisata dan Budaya Aceh

Gua ini disebut gua tsunami karena adanya gelombang tsunami yang menghantam pesisir wilayah Barat Aceh sejak kurun waktu 7.400 Tahun silam. Hal itu diketahui bahwa terdapat endapan-endapan tanah yang berasal dari gelombang tsunami dan kotoran kelelawar yang hidup di gua tersebut.

Pembukaan pameran kontemporer tsunami Aceh itu juga dihadiri oleh perwakilan dari kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Camat Baiturrahman, TDMRC USK, Museum Aceh, dan Pelestarian Cagar Budaya (PCB). []

Share :

Baca Juga

Advetorial

Penjelasan Lengkap Soal Pangan Cegah Stunting

Advetorial

Yuk! Lihat Pameran Kaset Jadul di Koetaradja Music Festival

Advetorial

Kadisdik Aceh Dorong Pengembangan Budaya Industri di SMK Melalui Peningkatan Kapabilitas Kepala Sekolah

Aceh Besar

DINKES Aceh Besar Ajak Puskesmas Tingkatkan Layanan Terhadap Masyarakat

Advetorial

Kadisbudpar Bersama Pj Walikota Sabang Bahas Perjalanan Wisata Aceh

Advetorial

Berpeluang Pertahankan Juara Umum API Awards 2022, Almuniza: Ayo Vote Pariwisata Aceh

Advetorial

Keren! Tiga Agenda Wisata Aceh Masuk Kharisma Event Nusantara 2022

Advetorial

Presiden Jokowi Perkirakan Kasus Omicron Terus Meningkat

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!