NOA l Abdya – Terkait dengan pembangunan pelabuhan Teluk Surin, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Darmansah SPd MM berjanji akan melanjutkan program yang sudah dicanangkan oleh bupati sebelumnya.
Hal itu disampaikan Darmansah dalam rapat pelaksanaan membangun koridor ekonomi wilayah Barat Selatan Aceh (Barsela) pada Minggu (21/8/2022) lalu.
Menurut Darmansah, program-program Bupati lama jangan dirubah. Jangan sampai, program Bupati lama seolah-olah tidak berarti.
“Program Bupati Akmal terutama mengenai Teluk Surin akan kita lanjutkan,” kata Darmansah waktu itu.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang anggota DPRK Abdya, Zulkarnain mempertanyakan program apa saja yang sudah ada teluk Surin tersebut.
“Pertanyaan saya, bicara program teluk Surin,, kegitan apa yang sudah dilakukan oleh Bupati yang lalu di teluk Surin, sehingga PJ bicara akan melanjutkan,” kata Zulkarnain, Kamis (20/10/2022).
Ketua partai PKB Abdya ini juga meminta untuk menampilkan objek sebuah program yang sudah menjadi kegiatan di teluk Surin.
“Jangan bicara argument dan statmen belaka. Apa ada yang tau sejauh mana sudah perjalanan Surin, apa Surin jalan kaki, naik kereta, atau pesawat terbang,” tanya Zulkarnain.
Zulkarnain dalam kesempatan itu juga meminta jangan terlalu bicara subjektif. “Kadang kala kita lupa akan tanggung jawab utama seorang pemimpi, lalu untuk apa menutupi kegagalan dan kebohongan, kita lalai kan rakyat dengan isu-isu besar,” katanya.
Lebih jauh, Zulkarnain mengatakan, bahwa mengenai Surin, setingkat rekomendasi Amdal saja belum ada. “Jadi apa yang mau dilanjut kan oleh PJ, memang tidak ada yang ditinggalkan,” tuturnya.
Menurutnya, bicara pelabuhan atau bicara KEK Surin harus berdasarkan verifikasi.
“Harus objektif bicara dalam semua hal, supaya tidak diketawain orang, berapa kali MoU dibuat, tapi mereka semua mundur dikarenakan presentasi kita bodong dan hoak,” tegas Zulkarnain.
Terakhir, Zulkarnain meminta kepada Pemerintah untuk tidak lagi memberikan mimpi-mimpi kepada masyarakat.
“Sudah 20 tahun kita merdeka dari Aceh Selatan, yang ada hanya bicara kekuasaan eksekutif dan legislatif, berlomba lomba cari muka untuk jadi pejabat, sementara hal yang mendasar untuk rakyat belum ada,” pungkas Zulkarnain.