Menko Luhut menilai wacana penghapusan minyak goreng curah dikarenakanan minyak goreng curah sendiri adalah karena dinilai kurang higienis.
“Kami minta secara bertahap tidak ada lagi minyak curah. Jadi, sekarang kemasan semua, karena minyak goreng curah itu kurang higienis,” kata Menko Luhut saat konferensi pers Business Matching Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Kuta, Dikutip Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Stabilisasi Harga Minyak Goreng
Dengan begitu Pemerintah sedang mendorong untuk melakukan pengerjakan dan banyak pengusaha yang akan melakukan hal itu dengan harga tetap. “Jadi, kita minta nanti secara bertahap tidak ada lagi (minyak goreng) curah. Jadi, sekarang kemasan semua, Itu yang sedang kita kerjakan dan banyak pengusaha itu akan melakukan ke sana dengan harga tetap,” lanjutnya.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional sejak diambil kebijakan penghentian DMO (Domestic Market Obligation) dan diterapkan subsidi minyak goreng 16 Maret 2022, pemerintah berhasil mengurangi kelangkaan minyak goreng khususnya minyak goreng kemasan.
Baca Juga: Minyak Goreng: Masalah dan Solusi
Meski begitu, Wacana penghapusan minyak goreng curah sebetulnya bukan hal baru dicanangkan. Tahun lalu Kementerian Perdagangan pernah menyampaikan bakal menghapus minyak goreng curah mulai 1 Januari 2022. Namun, kebijakan itu dibatalkan. “Kita berharap harga normal (minyak goreng curah). Ini sekarang kan sudah berjalan. Tidak bisa juga terus begini,” pungkas Luhut.
Lihat Juga: Kala Luhut Tak Kuasa Menahan Tangis, Terharu Nonton Film Lokal yang 2 Tahun Mati Suri