Harga Bensin di Amerika Serikat Tembus Rp73 Ribu per Galon Bikin Biden Pusing - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Minggu, 12 Juni 2022 - 02:50 WIB

Harga Bensin di Amerika Serikat Tembus Rp73 Ribu per Galon Bikin Biden Pusing

REDAKSI

WASHINGTON – Harga rata-rata bensin di Amerika Serikat(AS) mencapai lebih dari USD5 per galon untuk pertama kalinya, berdasarkan data yang diperlihatkan AAA. Harga untuk satu galon (sekitar 3,7 liter) bensin yang mencapai USD5 atau setara Rp72.342 (Kurs Rp14,468 per USD) memperpanjang lonjakan biaya bahan bakar hingga mendorong kenaikan inflasi.

Harga rata-rata nasional untuk gas tanpa timbal reguler naik menjadi USD5,004 per galon pada 11 Juni dibandingkan USD4,986 pada sehari sebelumnya, menurut data AAA.

Baca Juga :  Dishub Aceh Pantau Kesiapan Pelabuhan

Baca Juga: Rusia Gas Pol Ekspor Minyak dari Pelabuhan Timur Mengimbangi Embargo Uni Eropa

Seperti dilansir Reuters, harga bensin yang makin mahal membuat pusing bagi Presiden AS Joe Biden dan kongres Demokrat karena mereka berjuang untuk mempertahankan kendali atas kongres dengan pemilihan paruh waktu bakal digelar bulan November.

Baca Juga: Harga Bensin Menggila di Eropa, Analis: Penyuling Minyak Sedang Mencetak Uang

Baca Juga :  Dirjend PSDKP: Cold Storage PPS Kutaraja Sepenuhnya Dikelola DKP Aceh

Biden telah menarik banyak tuas untuk mencoba menurunkan harga, termasuk rekor pelepasan barel dari cadangan strategis AS, keringanan aturan untuk memproduksi bensin musim panas, dan bersandar pada negara-negara OPEC utama untuk meningkatkan output.

Namun harga bahan bakar telah melonjak di seluruh dunia karena kombinasi reboundnya permintaan, sanksi terhadap produsen minyak Rusia setelah invasinya ke Ukraina dan tekanan pada kapasitas penyulingan.

Baca Juga :  Demo Harga BBM Naik Rusuh di Peru, 5 Orang Tewas

Kehancuran Permintaan

Bagaimanapun perjalanan darat di AS tetap relatif kuat, hanya beberapa poin persentase di bawah tingkat pra-pandemi, bahkan ketika harga telah naik. Namun para ekonom memperkirakan, permintaan mungkin mulai menurun jika harga tetap di atas USD5 per barel

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Puluhan Pelajar SMPN 1 Dewantara Ikut Vaksinasi

News

Bakri Siddiq Terima JMSI Award 2022

News

Pertamina Diguyur Subsidi Rp401 Triliun, Dirut Nicke: Pemerintah Memilih Pro Rakyat

News

VIDEO: Warga Sri Lanka Berjuang di Tengah Krisis Ekonomi

News

Tunjuk Jenderal Baru, Rusia Ingin Bereskan Pasukan di Ukraina

News

Pengembangan Kawasan Industri di Daerah Percepat Pertumbuhan Ekonomi

News

ID Food Jamin Tidak Ada Kelangkaan Daging Sapi hingga Lebaran

News

Calon Kuat Pilkades, Berikut Ulusan Ringkas Tatok Ahmadi

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!