KFC Ganti Selada dengan Kubis ke Dalam Burger, Australia Dilanda Krisis Pangan - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Rabu, 8 Juni 2022 - 01:57 WIB

KFC Ganti Selada dengan Kubis ke Dalam Burger, Australia Dilanda Krisis Pangan

REDAKSI

PERTH – Perusahaan raksasa makanan cepat saji, KFC dipaksa memasukkan kubis ke dalam burger dan wraps di Australia karena krisis selada di negara tersebut. Perusahaan mengatakan, kepada pelanggan bahwa mereka menggunakan campuran selada dan kubis setelah banjir menghancurkan lahan pertanian.

Baca Juga: McDonald’s Batasi Pembelian Kentang Goreng, Krisis Pasokan Global Mulai Terasa

Kondisi ini terjadi ketika harga untuk beberapa buah dan sayuran segar melonjak di Australia. Bahkan pengguna media sosial telah memposting foto harga selada yang mencapai lebih dari USD7.18, atau tiga kali lipat dari harga biasanya.

Baca Juga :  Dampak Mengerikan Perang Ukraina Bagi Pasokan Pangan Global, WTO Was-was

Di situs webnya KFC Australia mengatakan: “Karena banjir yang terjadi baru-baru ini di NSW (New South Wales) dan QLD (Queensland), kami saat ini mengalami kekurangan selada. Jadi, kami menggunakan campuran selada dan kubis pada semua produk yang terdapat selada di dalamnya sampai pemberitahuan lebih lanjut.”

“Jika itu bukan keinginan Anda, cukup klik ‘Sesuaikan’ pada produk pilihan Anda dan hapus Selada dari Resep,” tambahnya, menandatangani dengan emoji wajah tersenyum.

Baca Juga :  Ini 4 Harta Karun Indonesia yang Diekspor ke Australia, Nomor 4 Ikan Segar

Ini bukan pertama kalinya pada tahun ini perusahaan ritel makanan cepat saji itu dilanda kekurangan bahan makanan. Pada Bulan Januari, KFC Australia harus memodifikasi menunya karena kurangnya bahan utamanya, ayam.

Saat itu disebabkan oleh kekurangan staf di pemasok ayam terbesar Australia, Ingham’s, karena “penyebaran cepat varian Omicron di seluruh negara bagian Australia timur” pada akhir tahun lalu.

Baca Juga :  AS Kirim Lagi Bantuan Militer ke Ukraina US$800 Juta Hadapi Rusia

Sementara itu, perusahaan makanan cepat saji terbesar di dunia McDonald’s menderita kekurangan kentang di beberapa gerainya di Asia, termasuk yang ada di Jepang dan Singapura, karena krisis rantai pasokan global.

Baca Juga: Sanksi ke Rusia Bikin Ancaman Krisis Pangan di Depan Mata

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Tugas Berat Sosok Cantik di OJK: Jauhkan Masyarakat dari Rentenir Online

News

Muspika Meureudu Sidak Pasar Dan Kunjungi Jembatan Teuping Peraho

News

Melalui Surat Terbuka di Medsos, Ketua DPRK Minta Kalak BPBK Diganti

News

Kinerja Industri BPR Kian Menggeliat, Aset Tembus Rp184 Triliun

News

Asisten II Buka Seminar Nasional Kelistrikan dalam Rangka Hari Listrik Nasional ke-78

News

Gubernur Aceh Ikut Rakor Monev MCP Tahun 2021

News

Arab Terima Jemaah Haji dari Luar Saudi Tahun Ini

News

Jalan Akses Desa Mukti Lincir 34 Tahun Belum Pernah Tersentuh Aspal

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!