Luhut Usul Perusahaan Sawit Wajib Ngantor di RI, Ternyata Ini Manfaatnya - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Senin, 30 Mei 2022 - 20:00 WIB

Luhut Usul Perusahaan Sawit Wajib Ngantor di RI, Ternyata Ini Manfaatnya

REDAKSI

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan, semua perusahaan sawit wajib berkantor pusat di Indonesia. Hal itu disampaikan Luhut setelah diberi tugas baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurus polemik minyak goreng di dalam negeri.

Menanggapi hal itu, Direjn Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menilai bahwa rencana yang mewajibkan semua perusahaan sawit berkantor pusat di Indonesia akan membuka peluang mendapatkan nilai tambah dari industri sawit.

Baca Juga :  Ini Daftar 7 Entitas Investasi Bodong yang Diblokir OJK

Baca Juga: Petani Geram Perusahaan Beli Sawit dengan Harga Semaunya

Putu juga menerangkan pentingnya pendataan menyeluruh untuk mengetahui neraca persawitan di Indonesia. Termasuk mewajibkan perusahaan berkantor pusat di Indonesia.

“Pertambahan nilai tambah bisa kita dapat lebih banyak. Kalau headquarter-nya di sini kan akan beda. Ya tentu akan bertambah nilainya,” kata Putu di Jakarta, Senin (30/5/2022).

Sambung Putu menjelaskan, sebagai gambaran pada tahun 2021, Indonesia mendapat Rp86 triliun dari levi atau pungutan ekspor sawit. Sementara dari pajak-pajaknya sekitar Rp20-an triliun.

“Lebih Rp100 triliun. Ya tentu akan bertambah kalau kantor pusat diwajibkan di Indonesia. Kalau kita bisa dapat neracanya dan juga kalau perusahaannya di Indonesia, pajaknya kita dapat,” lanjut dia.

Baca Juga :  Seniman Aceh dan Jabar Kolaborasi di Pentas Urban Art, Kedua Pemerintah Jalin Kerjasama

Baca Juga: Terungkap! 16 Juta Orang Menggantungkan Hidupnya dari Industri Sawit

Lebih lanjut, Putu menjelaskan, ekonomi dalam persawitan sangatlah besar. Setidaknya Rp750 triliun dari sektor kelapa sawit sudah didapatkan. Dan sekitar Rp500 triliun dari nilai ekonomi tersebut dihasilkan dari ekspor minyak sawit dan turunannya.

Baca Juga :  Luhut Tunda Harga Masuk Candi Borobudur Rp750 Ribu Usai Dibisikin Ganjar, Kok Bisa?

“Bisa dibilang kita adalah net eksportir minyak nabati dan turunan CPO. Kalau sudah demikian potensinya, pendataan mesti kita benar-benar lakukan. Mulai dari hulu di kebun hingga pengolahan CPO, RBDP olein, dan RBDP oil. Juga biofuel, oleochemical, hingga oleofood,” tandasnya.

(akr)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Semarakkan Hari Santri, OJK dan Bank Aceh Gelar Inklusi Keuangan

News

Libur Paskah, Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas Senin Depan

Internasional

Rohingya memerlukan solusi regional

Aceh Barat Daya

Temuan Pansus DPRK di Setdakab Abdya, 53 Sepeda Motor Dinas Hilang Tak Terdata

News

Sekretaris IGI Aceh : Kami Sudah Terima Surat Pengunduran Diri Saudara Asnawi Dari Ketua IGI Pidie Jaya

News

Tausyiah Waled Mujiburrahman Akhiri Rangkaian New Safari Ramadhan ASN Biro Adpim di Masjid Istiqamah

News

Gubernur Aceh Ikuti Rakornas Wasin via Konferensi Video

News

Hadirnya Vaksin Menjadi Tanda Keseriusan Pemerintah Tangani PMK

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!