Beberapa sektor yang menjadi pembahasan antara dirinya dengan para investor global adalah terkait perdagangan karbon serta hilirisasi batu bara.
“Saya ketemu teman-teman di Swiss ini, kami bicara gasifikasi batu bara low calorie menjadi DME (Dimetil Eter),” ujar Bahlil dalam konferensi pers, dikutip Kamis (26/5/2022).
Baca juga: Promosi IKN Nusantara di Swiss, Bahlil: Respons Luar Biasa
Selain itu, proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru juga menjadi perhatian para investor. Banyak yang berminat menanamkan modalnya untuk menggarap IKN, namun Bahlil tidak merinci hal ini.
“Jangan berpersepsi IKN hanya dinilai dari Arab, Masayoshi Son (CEO Softbank dari Jepang) saja, jangan ada pikiran gitu. Baik dari Asia, Eropa punya minat investasi di IKN,” ungkapnya.
Baca juga: Dari Batu Bara hingga Emas, Harta Karun Tanah Borneo Bakal Hantarkan RI jadi Negara Maju
Bahlil mengatakan, dalam forum tersebut, dirinya juga menegaskan kepada investor bahwa ekspor komoditas yang berkaitan dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) memang dilarang. Hal ini dilakukan demi pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
“Tapi saya nggak larang investasi EBT di Indonesia jadi silakan, tapi kalau urusan ekspor, tidak, karena itu keputusan pemerintah untuk mengamankan pasokan ke dalam negeri,” pungkasnya.