Kronologi Politisi Swedia Bakar Al-Quran Berujung Ricuh Demonstrasi - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Sabtu, 16 April 2022 - 14:16 WIB

Kronologi Politisi Swedia Bakar Al-Quran Berujung Ricuh Demonstrasi

REDAKSI

DUNIA, NOA

Kelompok anti-Muslim garis keras di Swedia yang dipimpin politisi sayap kanan Rasmus Paludan membakar Al Quran. Tindakan ini berujung demonstrasi hingga melukai sembilan polisi.

Kronologi insiden tersebut bermula saat Paludan, dan partainya Stram Kurs membakar kitab suci umat Muslim tersebut di area terbuka di kota Linkoping, pantai timur Swedia pada Kamis (15/4). Dikutip dari Anadolu, mayoritas penduduk wilayah tersebut menganut agama Islam 

Ratusan orang pun sempat turun ke jalan untuk menentang tindakan ini, tapi Paludan tetap meneruskan aksinya.

Baca Juga :  Seluruh Kantor Imigrasi Di Indonesia Sudah Bisa Melayani Pembuatan E-Paspor

Demo itu berujung ricuh. Menurut rekaman di lokasi kejadian, terlihat sebuah mobil terbakar dan puluhan orang bertopeng menyerang mobil polisi. Sejumlah anggota kepolisian pun dilarikan ke rumah sakit imbas kerusuhan.

“Suasana menjadi agresif dan ada serangan terhadap polisi di tempat kejadian,” kata salah satu Juru Bicara Polisi Swedia, Asa Willsund, kepada penyiar SVT dikutip AFP.

Keadaan berangsur pulih usai polisi mundur.

Keesokan harinya, Jumat (15/5) massa terlibat bentrok lagi dengan polisi Swedia. Imbas kerusuhan ini, sembilan anggota pasukan keamanan mengalami luka-luka.

Baca Juga :  PM Swedia Buka Suara soal Insiden Pembakaran Al-Qur'an

Juru Bicara Kepolisian Swedia yang lain, Diana Qudhaib, mengatakan anggotanya yang terluka itu mengalami patah lengan dan terkena batu. Salah satu warga juga terkena lemparan batu di bagian kepala.

Menurut politisi Swedia kelahiran Turki, Mikael Yuksel, provokasi yang dilakukan politisi anti-Islam di bawah perlindungan polisi terus berlansung di berbagai daerah di Swedia.

Yuksel juga menyebut Paludan dengan sengaja memilih wilayah yang banyak penduduknya menganut agama Islam dan dekat masjid untuk melancarkan provokasi.

“Di Swedia, negara yang tegas membela hak-hak asasi manusia serta kebebasan beragama, Al-Quran dibakar di wilayah Muslim di bawah perlindungan polisi,” katanya.

Baca Juga :  Bulog Gandeng NU dan DMI Dukung Ekonomi Kemandirian Marbot

Dia kemudian menyerukan agar polisi bertindak dengan nalar menghadapi hal tersebut. 

Paludan selama beberapa tahun ini menjadi sorotan karena tindakan dia yang dianggap memecah persatuan.

Pada November 2020 lalu, ia ditangkap di Prancis dan dideportasi. Tak lama setelah itu, lima aktivis lain ditangkap di Belgia yang dituduh menyebarkan kebencian dengan membakar Alquran di Brussel.

(nsa/vws)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Menyongsong Pemilu 2024, Panwaslih Pidie Jaya Gelar Diskusi Bersama Jurnalis

News

Putin Bersedia Bertemu Zelensky dengan Syarat

News

Tingkatkan Akses Pangan Berkualitas, Pasar Mitra Tani Kalimantan Barat Hadirkan Gelar Pangan Murah

News

Ikutan Menggali Ceruk Pasar EBT yang Meningkat

News

Diantar Ribuan Masa, Pasangan SEHATI Daftar ke KIP Simeulue

News

TIK Jadi Tonggak Perdagangan Digital, Mendag: Setiap Orang Punya Kesempatan Terbaik

News

6 Negara dengan Pajak Penghasilan Terbesar di Dunia, Nomor 3 Satu-Satunya di Asia

Aceh Barat Daya

Berikut Nam Anggota DPRK Abdya yang Dilantik

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!