Kemenperin Targetkan Industri Petrokimia RI Peringkat Satu di ASEAN - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Sabtu, 16 April 2022 - 21:00 WIB

Kemenperin Targetkan Industri Petrokimia RI Peringkat Satu di ASEAN

REDAKSI

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan industri petrokimia di Indonesia menjadi nomor satu di ASEAN. Investasi proyek PT Asahimas Chemical Phase-7 di Cilegon yang telah diresmikan pada 1 April 2022 lalu menunjukkan bahwa potensi pengembangan industri petrokimia intermediate sangat besar.

Adapun proyek dari perusahaan tersebut menghasilkan penambahan kapasitas produk PVC sebesar 200 ribu ton/tahun, maka total kapasitas PVC nasional menjadi 1.062.000 ton/tahun. “Itu bisa menjadikan Indonesia sebagai produsen PVC terbesar di ASEAN,” ujar Menperin melalui keterangan resmi, Sabtu (16/4/2022).

Baca Juga :  Kawasan Industri Krakatau Cilegon Dipilih Jadi Pilot Project Eco Industrial Park

Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Puan Maharani Dukung Modernisasi Pabrik Petrokimia Gresik

Menurut dia penambahan kapasitas produksi ini berkontribusi menjaga pasokan dalam negeri sebagai antisipasi meningkatnya permintaan PVC domestik, sekaligus menambah potensi pasar ekspor. Hingga perluasan ke-7 ini, PT Asahimas Indonesia mampu menyerap tenaga kerja sampai dengan 1.250 orang. Oleh karena itu, proyek perluasan pabrik PT Asahimas Chemical ini perlu diapresiasi.

“Kita sangat menghargai investasi perluasan pabrik PVC oleh PT Asahimas Chemical yang berhasil diwujudkan di tengah pandemik Covid-19 yang penuh tantangan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Harga Plastik Terbakar Kenaikan Harga Minyak Dunia

Menperin berharap pabrik baru ini mampu menjadi contoh bagi investasi-investasi industri kimia lainnya bahwa pengembangan industri kimia di Indonesia masih berpotensi besar. Di samping itu, Agus menyampaikan bahwa ada keluhan yang diutarakan PT Asahimas Chemical, yakni di dalam menjalankan produksinya ada kendala terkait harga batubara serta infrastruktur jalan raya yang kurang mendukung, terutama dari pabrik ke tol.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Platinum Winner di Ajang PR Indonesia AWARD 2022

Menanggapi hal itu, Kemenperin telah melakukan berbagai upaya seperti, memberikan insentif harga gas bumi USD6 per MMBTU, melakukan upaya pengendalian impor dan pengamanan pasar dalam negeri, optimalisasi pemanfaatan pasar dalam negeri dan pasar ekspor, dan Program Peningkatan Produksi Dalam Negeri (P3DN).

Baca Juga :  Rusia Tuduh Ukraina Serang Desa Perbatasan, Penduduk Diungsikan

“Serta pemberian insentif fiskal seperti Tax Allowance, Tax Holiday, Super Deduction Tax untuk R&D dan Vokasi, serta penerapan SNI dan SKKNI,” kata dia.

(nng)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Gubernur dan Istri Dyah Tunaikan Zakat Mal ke Baitul Mal Aceh

News

ASN dari Dua SKPA Donor 63 Kantong Darah Dalam Sehari

News

LAN Kolaborasi Dorong Peningkatan Kompetensi Digital ASN

News

Kartu Prakerja Gelombang 32 Dibuka! Cek di Sini Cara Daftar dan Syaratnya

News

Sejumlah 484 Calon PTPS Dalam Kabupaten Pidie Jaya Jalani Tes Urine

News

Agen BSI Smart Sering Jadi ‘ATM Dadakan’ Bagi Masyarakat dan Wisatawan

News

Peduli Stabilitas Publik Jelang Pemilu 2024, Polres Nagan Raya Eratkan Kemitraan

News

Sekda ikut Zikir dari SLB Terpadu Langsa

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!