Peneliti BRIN: Kenaikan Harga BBM Perlu untuk Kendalikan Beban Subsidi - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Jumat, 15 April 2022 - 19:45 WIB

Peneliti BRIN: Kenaikan Harga BBM Perlu untuk Kendalikan Beban Subsidi

REDAKSI

JAKARTA – Peneliti Ahli Ekonomi Pusat Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Maxensius Tri Sambodo menilai penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) ketika harga minyak dunia sudah di atas USD100 per barel adalah opsi tepat. Jika tidak, dengan harga minyak yang sudah jauh melampaui proyeksi dalam APBN sebesar USD63 per barel, beban subsidi akan sulit terkendali.

Maxensius mengatakan, konsumsi BBM di dalam negeri, khususnya yang bersubsidi menunjukkan tren meningkat. Sementara, produksi minyak tidak sehingga harus diimpor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Hal ini sangat memengaruhi APBN karena beban subsidi yang terus bertambah.

Baca Juga :  Israel Klaim Polisi Usir Perusuh di Al-Aqsa, Petugas Medis Kena Imbas

Baca Juga: Tak Hanya Tarif Listrik, Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Akan Naik

“Subsidi akan terus naik. Kalau tidak dikendalikan, bisa lebih parah lagi,” ujarnya dalam diskusi dengan media secara virtual, Kamis (14/4/2022).

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan, realisasi subsidi energi pada 2021 mencapai Rp131,5 triliun, naik 19% dari target yang ditetapkan sebesar Rp110,5 triliun. Kenaikan itu dikarenakan pemerintah berupaya menjaga daya beli masyarakat di saat pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi.

Tercatat, lonjakan signifikan berasal dari subsidi BBM dan LPG yakni Rp83,7 triliun dari target awal sebesar Rp56,9 triliun. Jika dibandingkan tahun 2020, realisasi subsidi energi tahun 2021 melonjak 37,4%. Realisasi subsidi energi pada 2020 sebesar Rp95,7 triliun, terdiri dari subsidi BBM dan LPG Rp47,7 triliun dan subsidi listrik Rp48 triliun.

Untuk tahun ini, subsidi energi dipatok sebesar menjadi Rp134 triliun, terdiri atas subsidi BBM dan LPG Rp77,5 triliun dan subsidi listrik Rp56,5 triliun. Namun, seiring dengan melesatnya harga minyak dunia, angka ini diperkirakan bakal terlampaui. Jika tidak dikendalikan melalui penyesuaian harga BBM, LPG dan listrik, subsidi energi tahun ini menurutnya berpotensi membengkak sesuai dengan naiknya harga energi global.

Baca Juga :  China Siap Buka Gembok Lockdown, Harga Minyak Dunia Mendidih

Maxensius mengatakan, kendati subsidi energi perlu untuk meredam inflasi, menekan kemiskinan dan pengangguran, namun jika tak dikendalikan akan sangat memberatkan anggaran negara. Pakar ekonomi energi dan sumber daya alam lulusan Australian National University itu menambahkan, pemberian subsidi juga harus memperhatikan aspek keadilan. “Setiap satu rupiah yang digunakan untuk subsidi itu harus berimplikasi ke keadilan. Kita lihat, ada enggak efek itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Ajang untuk Menciptakan Wirausahawan Muda yang Inovatif Kembali Digelar

Baca Juga: Kapal Perang 12.000 Ton Rusia Dirudal Ukraina, Tragedi Pahit Invasi Hari ke-50

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Selamat! Nasabah dari Pekanbaru ini Menangkan Toyota Corolla Cross Hybrid dari MNC Bank (BABP)

News

Tandatangani PKS Sistem Informasi Kredit Program, Bank Aceh Siap Salurkan Pembiayaan KUR Syariah

News

Dorong Digitalisasi UMKM di Papua lewat Aplikasi AYO SRC

News

Soal Arus Mudik Tahun Ini, Jokowi: Hati-hati, Bisa di Luar Perkiraan

News

Kapolres Lhokseumawe Serahkan Bantuan Program Berkunjung “Sanjung” Kepada Personel Sakit Menahun

News

PJ. Bupati Simeulue Teuku Reza Fahlevi Kunjungi Kecamatan Teupah Selatan

News

Pangdam IM memimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS) di Taman Makam Pahlawan Kota Banda Aceh

News

Luhut Tunda Harga Masuk Candi Borobudur Rp750 Ribu Usai Dibisikin Ganjar, Kok Bisa?

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!