Berdasarkan laporan keuangan Maybank Indonesia untuk tahun keuangan 2021, UUS Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak (PBT) UUS yang melonjak 52,8% menjadi Rp450 miliar pada Desember 2021 dari Rp295 miliar pada tahun sebelumnya.
Kenaikan juga terjadi pada total aset UUS Maybank Indonesia yaitu sebesar 11,2% menjadi Rp39,22 triliun pada Desember 2021 dari Rp35,26 triliun pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini menyumbang sebesar 25% porsi aset terhadap induk.
Head Syariah Maybank Indonesia Romy Buchari mengatakan, penerapan strategi ‘Shariah First’ berkontribusi signifikan pada kinerja UUS Maybank Indonesia yang mengedepankan solusi keuangan syariah dengan menggunakan pendekatan leveraged model. Di mana, UUS dapat mendayagunakan seluruh sumber daya dan jaringan Bank induknya yang telah ada.
“Syukur Alhamdulilah, penerapan strategi Shariah First kami telah terbukti mampu menyumbang secara signifikan aset sebesar 25% dan laba sebesar 30% terhadap total aset Maybank Indonesia. Bahkan, persentase yang dikontribusikan atas aset tersebut merupakan yang tertinggi secara nasional,” kata Romy melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Literasi Keuangan Syariah di Indonesia Masih Alif Ba Ta
Selain segmen retail dan UKM, lanjut dia, UUS Maybank Indonesia juga membiayai sejumlah proyek strategis di berbagai bidang yaitu infrastruktur, transportasi, produksi, dan lainnya.
“Juga, melalui model bisnis unit usaha syariah, kami dapat memberikan jangkauan pelayanan syariah yang lebih luas dan effisien, bagi semua nasabah dari berbagai latar belakang ekonomi maupun sosial di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Menurut Romy, kinerja positif ini tentunya menyuguhkan perspektif baru dalam memandang kebijakan spin-off yang akan diberlakukan terhadap seluruh existing UUS di Indonesia, di mana kebijakan ini mewajibkan pemisahan UUS dari bank induk konvensionalnya.