Usut Sengkarut Minyak Goreng, 7 Perusahaan Tak Kooperatif Dipanggil KPPU - NOA.co.id
   

Home / News

Selasa, 12 April 2022 - 10:44 WIB

Usut Sengkarut Minyak Goreng, 7 Perusahaan Tak Kooperatif Dipanggil KPPU

REDAKSI

JAKARTA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( KPPU ) melaporkan, ada perusahaan minyak goreng yang tidak kooperatif dalam proses penyelidikan periode 6-8 April 2022.

Baca Juga: Deretan Konglomerat Sawit Paling Tajir di Indonesia, Intip Daftarnya

Direktur Investigasi KPPU, Gopprera Panggabean mengatakan, pada periode tersebut seharusnya ada 9 perusahaan yang dipanggil KPPU untuk dilakukan pemeriksaan. Namun, nyatanya hanya 2 perusahaan yang kooperatif memenuhi panggilan pemeriksaan KPPU.

“7 perusahaan yang tidak hadir adalah PT Sinar Alam Permai, PT Nubika Jaya, PT Permata Hijau Sawit, PT Asianagro Agungjaya, PT WT, PT GSRP, CV HM dan PT PI. Sedangkan perusahaan yang hadir adalah PT WT dan PT PMI,” beber Gopprera dikutip Selasa (12/4/2022).

Baca Juga :  Capaian Keuangan Pemerintah Aceh Pada Triwulan 1 Tahun 2023 Tertinggi

Dia menuturkan, karena masih ada 7 perusahaan yang belum memenuhi panggilan pemeriksaan, maka KPPU akan melakukan panggilan kembali untuk dinilai lebih lanjut.

“Kita agendakan pemanggilan berikutnya, nanti kita lihat apakah bagian dari penundaan itu dapat ditolerir atau dinilai sebagai bentuk tindakan menghambat proses penyelidikan atau menolak untuk diperiksa nanti kita lihat dalam proses penyelidikan yang kita lakukan,” jelas Gopprera.

Baca Juga: Balada Minyak Goreng Curah: Sempat Akan Dilarang, Kini Malah Kembali Dibangkitkan

Baca Juga :  Bulog Dinilai Perlu Dilibatkan Atasi Persoalan Minyak Goreng

Sambung Gopprera mengingatkan, dalam pasal 41 UU Nomor 5 Tahun 1999 menyebutkan pelaku usaha atau pihak lain yang diperiksa wajib menyerahkan alat bukti yang diperlukan dalam penyelidikan atau pemeriksaan.

Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa, menolak memberikan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan atau menghambat proses penyelidikan dan atau pemeriksaan.

“Ada ruang ini di UU 5 diatur kalau nanti pihak-pihak itu tidak kooperatif, namun sampai saat ini kita melihat bahwa para pihak masih menyampaikan alasan kenapa tidak hadir memenuhi panggilan kita di jadwal itu. Nanti kita agendakan diberikutnya sampai nanti kita lakukan penilaian apakah yang dilakukan para terlapor kooperatif atau tidak kooperatif,” terang Gopprera.

Baca Juga :  Mendag Zulhas Sindir Pengusaha Minyak Goreng: Sudah Untung Banyak, Dengarkan Keluhan Emak-emak

Lebih lanjut, Gopprera menerangkan, proses penyelidikan dugaan kartel minyak goreng dilakukan selama 60 hari sejak proses penyelidikan dimulai pada 30 Maret dan dapat diperpanjang apabila dibutuhkan.KPPU saat ini tengah mengumpulkan 1 alat bukti lagi agar bisa masuk dalam pemberkasan dan persidangan.

(akr)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Pon Yahya Dilantik Jadi Ketua DPRA, Gubernur Nova Ucapkan Selamat

News

Masuk Set Ke Lima, Laga Partai Penyisihan Turnamen Volly Ball AHY Cup Diwarnai Kerusuhan Antara Tim Olimpic Vs Tim Mupabar

News

Lawrence Wong Bakal Gantikan Lee Hsien Loong sebagai PM Singapura

News

Harga Minyak Ambrol 9lam Sepekan, Minggu Depan Gimana?

News

Bali Tujuan Utama Work from Anywhere, Sandiaga Uno: 2022, Tepat Terbitkan Visa Digital Nomad!

News

Lawan Moeldoko, Demokrat Pidie Jaya Sambangi PN Meureudu

Nasional

Presiden Jokowi akhiri kunjungan kerja di Aceh

News

BPKH Ungkap Nilai Manfaat yang Diterima Jemaah Haji Khusus lewat Virtual Account