Shahbaz Sharif dilantik menjadi perdana menteri baru Pakistan pada Senin (11/4), setelah drama politik yang berujung pelengseran Imran Khan melalui mosi tidak percaya akhir pekan lalu.
Associated Press melaporkan, Sharif mengucap sumpahnya sebagai PM Pakistan dalam prosesi singkat di istana kepresidenan.
Sharif akhirnya dilantik setelah terpilih sebagai PM Pakistan baru dalam pemungutan suara di parlemen usai Khan lengser. Untuk naik takhta, Sharif hanya membutuhkan 172 suara.
Saudara mantan PM Nawas Sharif itu akhirnya meraup 174 suara dari 342 anggota parlemen. Lebih dari 100 anggota parlemen partai Khan, Tahreek-e-Insaf, mengundurkan diri dan tak ikut pemungutan suara itu.
Perbedaan tipis perolehan suara Sharif ini dianggap bisa menjadi batu ganjalan pemerintahannya. Jika pendukung Khan turun ke jalan, kondisi akan kian rumit.
Khan sendiri sudah menyerukan demonstrasi besar-besaran. Bila unjuk rasa berujung ricuh, tekanan terhadap para anggota parlemen makin kuat.
Drama politik di Pakistan pun diprediksi bakal lebih dalam. Drama ini sebenarnya sudah dimulai selama beberapa pekan belakangan.
Semua bermula ketika warga mendesak Khan turun karena dianggap tak becus mengurus perekonomian Pakistan. Parlemen lantas berencana mengajukan mosi tidak percaya.
Ketika gagasan mosi tidak percaya bergulir, Khan melakukan berbagai cara untuk membatalkannya, termasuk dengan membubarkan parlemen pada awal pekan lalu.
Pengadilan lantas turun tangan hingga akhirnya pemungutan suara mosi tidak percaya dijadwalkan digelar di parlemen pada akhir pekan lalu.
Pemungutan suara ini sempat tertunda beberapa kali karena gesekan di dalam parlemen. Proses itu akhirnya berjalan dan Khan dilengserkan dari jabatannya.
(has)
[Gambas:Video CNN]