Rusia di Ambang Bencana Sosial dan Ekonomi Akibat Perang Ukraina - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Selasa, 12 April 2022 - 06:07 WIB

Rusia di Ambang Bencana Sosial dan Ekonomi Akibat Perang Ukraina

REDAKSI

MOSKOW – Pekan lalu di tengah ketegangan dengan Eropa mengenai bagaimana gas akan dibayar, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa indikator utama kesehatan ekonomi Rusia termasuk di antaranya “penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan dan ketidaksetaraan, peningkatan kualitas hidup orang, ketersediaan barang dan jasa”.

Angka Bank Dunia menunjukkan bahwa hampir 20 juta orang Rusia hidup dalam garis kemiskinan. Presiden Putin dalam beberapa tahun terakhir berjanji untuk mengurangi separuh dari jumlah itu.

Baca Juga :  Sempat Ogah Bertemu Putin, Zelensky Siap Dialog Lagi dengan Rusia

Baca Juga: Mantan Pembantu Putin: Embargo Penuh Terhadap Minyak Rusia Bisa Hentikan Perang Ukraina

Sekarang Mantan Penasihat Ekonomi Presiden Vladimir Putin, Dr Andrei Illarionov mengatakan “kita akan melihat mungkin jumlah orang-orang (miskin) itu akan naik hingga tiga kali lipat” ketika ekonomi terus berjuang.

Lembaga think tank yang berbasis di Moskow, Pusat Penelitian Strategis memperkirakan dua juta pekerjaan bisa hilang tahun ini karena tingkat pengangguran naik dari rekor terendah.

Baca Juga :  Kerap Ajari Anak Membaca, Bripka Mardi di Gemari Anak- anak

Kekhawatiran itu disampaikan oleh Vladimir Milov, yang merupakan mantan wakil menteri energi Rusia, tetapi sekarang menjadi bagian dari partai oposisi Rusia. “Banyak orang khawatir kehilangan pekerjaan mereka, saya pikir mayoritas tidak benar-benar menyadari separah apa situasi ekonomi ,” katanya.

Inflasi yang telah meningkat menjadi 15,7% karena perang, berarti kebanyakan orang bakal berhenti menghabiskan uang untuk hal-hal seperti gym dan makan di restoran dan “itu menjadi berita buruk bagi banyak usaha kecil”, kata Milov.

Baca Juga :  Ukraina Klaim Hancurkan Gudang Senjata Rusia di Luhansk, Perang Sengit

Baca Juga: Ekonomi Rusia Mulai Retak, Begini Proyeksi Para Ekonom

Beberapa bahan makanan pokok seperti gula, bawang dan kubis telah naik harganya lebih dari 40% sejak awal tahun ini. Milov mengatakan, setiap penurunan standar hidup akan membantu perjuangan partainya sebagai oposisi.

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Donor Darah ASN Pemerintah Aceh Bertambah Lagi 49 Kantong Hari Ini

News

Sejumlah Civitas Elemen Masyarakat Minta Ustad Am Kembali Ke Parlemen

News

Pembangunan Jalan Multiyears Gayo Lues ke Abdya Lampaui Target, Asisten Sekda Aceh Sampaikan Apresiasi

News

5 BUMN yang Memberikan Gaji Besar untuk Fresh Graduate, Nomor 4 Capai Rp 10 Juta

News

Perkuat Bisnis Batu Bara, IATA Resmi Miliki 100% Saham Putra Muba Coal

News

Sampaikan Rasa Belasungkawa, Mus Seudong Kunjungi Korban Kebakaran

News

AS Kirim Lagi Bantuan Militer ke Ukraina US$800 Juta Hadapi Rusia

News

Pekerja PT PAG Ajak Anak Yatim Piatu ke Pusat Perbelanjaan, Belanja Baju Lebaran

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!