Ukraina: Invasi Rusia Gegara Jerman-Prancis Larang Kyiv Masuk NATO - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Senin, 11 April 2022 - 23:32 WIB

Ukraina: Invasi Rusia Gegara Jerman-Prancis Larang Kyiv Masuk NATO

REDAKSI

DUNIA, NOA

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan Jerman dan Prancis membuat kesalahan strategis beberapa tahun lalu lantaran tak mengizinkan negaranya bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Kuleba menilai jika Jerman dan Prancis mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO pada 2008 lalu, Rusia tak akan berani menginvasi negaranya.

“Jika kami anggota NATO, perang ini tak akan terjadi. Kesalahan strategis ini terjadi pada 2008 saat Jerman dan Prancis menolak upaya Amerika Serikat beserta sekutu untuk menjadikan Ukraina sebagai anggota,” kata dia kepada NBC pada Minggu (10/4) seperti dikutip CNN.

Baca Juga :  Menjelang Persidangan Kasus Perobohan Papan Bunga, Wilson Lalengke Sampaikan Pesan-pesan TUHAN

Keluba lalu berujar, “Bukan Jerman atau Prancis yang akhirnya menanggung kesalahan itu, tapi Ukraina,” paparnya menambahkan.

Pada 2008 lalu, Ukraina mengajukan untuk menjadi anggota NATO. Namun, di bawah kepemimpinan Presiden Viktor Yanukovich proses itu terhenti pada 2010. Ia merupakan sosok yang pro-Rusia dan tak ingin negaranya bergabung dengan blok militer tersebut.

Kemudian pada 2014 protes massal terjadi di Ukraina. Ribuan warga memenuhi jalanan menuntut Ukraina bekerja sama dengan Uni Eropa dan pengunduran diri Yanukovich.

Baca Juga :  Ukraina: Hungaria Bantu Putin Lancarkan Invasi

Yanukovich berhasil lengser, tak lama kemudian Rusia mencaplok Crimea. Perang pun tak terelakkan berkecamuk di wilayah tersebut.

Keinginan Ukraina bergabung dengan NATO tak luntur begitu saja. Pada 2017 lalu, negara ini mengadopsi amandemen konstitusi yang berisi komitmen mereka untuk menjadi anggota.

Empat tahun kemudian, NATO mengadopsi Strategi Keamanan Nasional yang bertujuan mengembangkan kemitraan blok militer terkuat di dunia ini dengan Ukraina.

Di sisi lain, Rusia merasa terancam dengan niat Ukraina. Mereka khawatir, negara Eks Uni Soviet itu menjadi pangkalan nuklir Barat, yang bisa kapan saja menyerang negaranya. Apalagi, NATO yang terus mengirim senjata dan mengerahkan pasukan di Eropa Timur.

Baca Juga :  PM Inggris ke Kyiv, Tambah Kendaraan Tempur dan Rudal buat Lawan Rusia

Kremlin lalu mengerahkan pasukan di perbatasan sekitar akhir 2021. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin mengklaim pengerahan itu sebagai bentuk latihan bersama dengan Belarus.

Geger invasi sebetulnya sudah mencuat sejak akhir Januari, namun sejumlah pihak ragu akan hal ini. Tak disangka, pada 24 Februari, Putin akhirnya melancarkan invasi ke Ukraina dan mengobarkan api perang.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Pererat Silaturahmi, Prokopim, Wartawan serta BAS Kancab Sigli Buka Puasa Bersama

News

Tolak Bayar Pakai Rubel, Rusia Akan Stop Pasokan Gas ke Belanda

News

Sandiaga Uno: Kemenparekraf-UNIBA Madura Kerja Sama Cetak SDM Parekraf Unggul & Berdaya Saing

News

BEI Tutup Kode Domisili Investor per 27 Juni, Data Transaksi Tetap Bisa Diakses

News

4 Jenis Investasi yang Diminati Kaum Milenial

News

Respons Permintaan Gubernur Nova, AirAsia Buka Rute Baru Banda Aceh-Kualanamu

News

Opening Ceremony Pemilihan Agam Inong Aceh 2021 berlangsung meriah dengan Protokol kesehatan

Aceh Besar

Ketua Komda LP-KPK Aceh, Minta Penegak Hukum Usut Anggaran Pada Dinkes Aceh Besar

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!