Rusia dikabarkan telah mengeluh kepada Turki lantaran menjual drone bersenjata Bayraktar TB2 ke Ukraina.
Seorang birokrat tinggi Turki mengatakan Moskow telah melayangkan protes kepada Ankara soal penjualan itu. Namun, pejabat itu mengatakan penjualan drone tersebut dilakukan oleh perusahaan swasta dan bukan kesepakatan antarnegara.
“Rusia marah serta kesal, dan dari waktu ke waktu mereka mengeluh tentang penjualan drone. Mereka dulu mengeluh dan sekarang mengeluh,” kata birokrat itu pada pertemuan dengan media asing pekan lalu.
“Tetapi mereka (pemerintah Turki) telah memberikan jawabannya bahwa ini adalah perusahaan swasta dan pembelian drone ini juga dilakukan sebelum perang terjadi,” paparnya menambahkan seperti dikutip Reuters.
Meski memiliki sejumlah perbedaan, Turki telah menjalin relasi yang dekat dengan Rusia terutama dalam sektor energi, pertahanan, dan perdagangan. Pariwisata Turki juga sangat bergantung pada turis Rusia.
Sementara itu, perusahaan pertahanan Turki Baykar telah menjual drone ke Ukraina sebelum invasi Rusia berlangsung. Baykar dan Ukraina bahkan telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih banyak drone dan hal itu membuat Moskow murka.
Turki yang merupakan anggota NATO berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, memiliki hubungan baik dengan kedua negara, dan telah mengambil peran mediasi dalam konflik tersebut.
Turki juga telah menjadi tuan rumah pembicaraan damai dan bekerja untuk menyatukan presiden Ukraina dan Rusia.
ketika mendukung Ukraina dan mengkritik invasi Rusia, Turki juga menentang sanksi Barat yang meluas terhadap Moskow.
Ankara juga menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta aneksasi Crimea pada 2014.
Setelah pembicaraan damai antara para perunding di Istanbul pekan lalu, Ukraina mendaftarkan beberapa negara, termasuk Turki dan anggota Dewan Keamanan PBB, sebagai penjamin yang mungkin bagi keamanan Kyiv. Birokrat itu mengatakan beberapa negara yang terdaftar akan menghadapi “masalah hukum” sebagai penjamin keamanan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Turki telah mengatakan siap, pada prinsipnya, untuk menjadi penjamin Ukraina, tetapi rincian formatnya perlu diselesaikan.
(rds)
[Gambas:Video CNN]