Salah satu diaspora yang mendapatkan asistensi BNI melalui program Xpora di Hong Kong adalah Alex Chu. Alex adalah generasi kedua pasangan diaspora Indonesia yang telah mendirikan tiga perusahaan keluarga yakni Surya Trading Company Ltd (Surya Trading), Forever Harvest Corporation Limited (Forever Harvest) dan Fast Access Corp Ltd (Fast Access).
Baca Juga: Miliki Keunggulan Internasional, BNI Jawab Kebutuhan Diaspora
Ketiga bisnis ini melakukan operasi bisnis ekspansif dan berdaya saing di Hong Kong. Bahkan, Surya Trading saat ini tercatat telah memiliki 10 toko dengan nama Surya Market yang menjual produk makanan, minuman dengan merek dan produksi buatan Indonesia.Sementara, Forever Harvest merupakan supplier wholesale dari 80 toko rekanan di Hong Kong dan Fast Access menjadi agen pengiriman uang ke Indonesia.
Adapun barang-barang yang diimpor oleh Surya Trading adalah barang kebutuhan sehari-hari, termasuk makanan-minuman produksi UMKM Indonesia. Melalui toko milik sendiri dan toko-toko afiliasi, Surya Trading memiliki target market lebih dari 170.000 pekerja migran Indonesia (PMI) yang ada di Hong Kong.Surya Trading juga mendistribusikan produk-produk dari Indonesia tersebut ke sekitar Hong Kong dan menargetkan penduduk China sesuai dengan kualitas barang yang mereka inginkan.
“Kami sangat berterima kasih terhadap dukungan yang telah BNI berikan kepada kami. Kami akan terus melakukan eksplorasi terkait produk Indonesia yang sekiranya dapat diterima di market Hong Kong,” ungkap Alex melalui siaran pers, Minggu (10/4/2022).
BNI Hong Kong memberikan pembiayaan untuk mendukung tumbuh kembang Surya Trading. Melalui BNI Xpora, Surya Trading pun diikutsertakan pada program business matching untuk dapat menambah varian produk UMKM Indonesia dalam penetrasi pasar Hong Kong dan sekitarnya. Beberapa produk dari UMKM binaan BNI Xpora telah diekspor ke Hong Kong antara lain kopi, kripik ubi, kerupuk dan bakso cuanki.
Sementara, kata Alex, bisnis jasa pengiriman uang Fast Access kini telah memiliki 88 sub-agen yang membantu PMI melakukan pengiriman uang. Dia menjelaskan, PMI lebih nyaman untuk dibantu melalui jaringan orang Indonesia juga.
Baca Juga: Petinggi UE kepada Zelensky: Tunjukkan Kami Bukti Pembantaian Bucha Tak Direkayasa