Juru bicara Perdana Menteri Hungaria menyebut pihaknya tak akan mendukung Ukraina dengan memberikan bantuan pengiriman senjata dalam melawan Rusia.
“Sikap Hungaria tegas, kami tidak akan mencampuri perang ini dengan senjata dan dengan memasok tentara,” kata Zoltan Kovacs, juru bicara internasional untuk Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán, kepada CNN pada Jumat (8/4).
Pilihan Redaksi
|
Pada Maret lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkritik Orbán dan meminta Hungaria untuk menentukan ke sisi mana mereka akan berpihak dalam perang Rusia-Ukraina.
Pada Minggu (2/4) lalu, Orbán baru saja memenangkan pemilihan umum di Hungaria yang membuatnya menjabat untuk periode keempat.
Kovacs menyebut, Hungaria akan mendukung Ukraina dalam perang ini dalam bantuan kemanusiaan. Namun, Perdana Menteri Orbán secara tegas menolak permintaan Zelensky.
“Sebagai negara berdaulat, jangan mengirim pesan kepada kami. Kami tahu apa yang harus dilakukan. Kami melakukan segala yang kami miliki, tetapi itu tidak akan terjadi dengan apa yang Anda coba katakan kepada kami. Saya percaya Tuan Zelensky mewakili Kepentingan nasional Ukraina. Kami melihat gambar-gambar yang mengganggu dan tragedi yang terjadi di Ukraina,” ujar Orbán.
“Kami akan mengurus semua orang yang datang dari Ukraina dan upaya terbaik adalah membawa pihak yang bertikai ini ke meja perundingan,” tambahnya.
Hungaria telah mengusulkan pertemuan perdamaian untuk kedua belah pihak di Budapest. Sebuah usulan yang justru ditanggapi sinis oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko.
Ukraina menganggap Hungaria memihak Rusia. Pasalnya, Hungaria memberikan sinyal bersedia membayar gas Rusia dalam rubel.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang menuntut agar ‘negara-negara yang tidak bersahabat’ membayar gas dalam mata uang tersebut.
Menurut Presiden Komisi UE, Ursula von der Leyen, apa yang dilakukan Hungaria akan menjadi pelanggaran sanksi Uni Eropa.
Meski demikian, Kovacs mengatakan tidak mungkin berhenti membeli energi Rusia.
“Tidak ada alternatif fisik selain gas dan minyak Rusia. Ini adalah fakta yang sangat sederhana sebenarnya bagi kita, mencari energi dan membayar energi, apa pun yang diperlukan akan terjadi,” katanya.
(LNN/asr)
[Gambas:Video CNN]