Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Liz Truss mengumumkan hal itu pada Rabu, 6 April lalu. Keputusan penghentian impor ditetapkan menyusul serangan Rusia terhadap Ukraina yang masih berlanjut.
“Hari ini, kami meningkatkan kampanye kami untuk mengakhiri perang mengerikan Putin dengan beberapa sanksi terberat kami,” ujar Menteri Luar Negeri Liz Truss melalui siaran pers resmi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, dikutip Sabtu (9/4/2022).
Baca juga: AS Ingin Membuat Mesin Perang Rusia Kelaparan, Begini Caranya
Truss melanjutkan, gelombang aksi terbaru Inggris adalah akan mengakhiri impor energi Rusia dari Inggris serta memberikan sanksi kepada lebih banyak individu dan bisnis dan menghancurkan mesin perang Putin.
“Bersama dengan sekutu kami, Inggris menunjukkan kepada elit Rusia bahwa mereka tidak dapat mencuci tangan dari kekejaman yang dilakukan atas perintah Putin. Kami tidak akan berdiam diri sampai Ukraina menang,” tandasnya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, Inggris dan mitra internasional bersatu dalam mengutuk tindakan tercela pemerintah Rusia, yang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.
“Sanksi kami baru-baru ini menunjukkan bahwa kami bertekad untuk membuat Rusia membayar mahal atas serangannya terhadap Ukraina. Kami akan terus meningkatkan ini selama agresi Rusia berlanjut,” ungkapnya.
Baca juga: Inggris Bekukan Aset Rusia Rp5.028 Triliun, Disebutnya Peti Perang Putin
Lihat Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Ramadhan 2022