Gubernur Luhansk Ukraina, Segiy Gaiday, memperingatkan saat ini kesempatan terakhir bagi penduduk untuk melarikan diri sebelum Rusia melancarkan serangan baru di wilayah timur negara itu.
Gaiday mengklaim Luhansk telah menjadi target gempuran Rusia setelah Moskow menyatakan akan mulai memfokuskan agresinya kini untuk “membebaskan wilayah timur Ukraina” seperti Donbas.
“Beberapa hari ini mungkin kesempatan terakhir untuk menyelamatkan diri,” tulis Gaday di Facebook pada Rabu (6/4) seperti dikutip AFP Kamis (7/4).
Ia kemudian bercerita, “Semua kota di wilayah Luhansk di bawah serangan musuh. Satu orang terbunuh karena ledakan pagi tadi di Kreminna.”
Serangan Rusia yang kian intensif di wilayah timur membuat pihak Ukraina kesulitan mengevakuasi warga.
“Jangan menunggu dievakuasi. Musuh [Pasukan Rusia] mencoba menghalangi dengan berbagai cara untuk menyelamatkan warga,” kata Gaday.
Sebelum invasi, jumlah penduduk di kota Luhansk mencapai 200 ribu jiwa. Namun, angka itu terus menyusut seiring serangan pasukan Rusia setiap hari yang membuat sebagian besar penduduk telah melarikan diri.
Kota lain di wilayah yang sama, Dnipro, juga menyerukan peringatan serupa. Pemerintah Dnipro meminta anak-anak, perempuan dan para lansia meninggalkan kota itu sesegera mungkin demi menghindari gempuran Rusia.
“Situasi di Donbas sekarang mengerikan,” kata pejabat kota Dnipro, Borys Filatov, yang melihat pertempuran terus berkecamuk di kotanya.
Filatov juga mendorong warga dari wilayah Luhansk dan Donetsk yang tiba di Dnipro agar segera menuju ke barat. Wilayah barat dianggap lebih aman dari serangan Rusia.
“Saya sangat menyarankan supaya tidak berlama-lama dan bergerak lebih jauh ke arah barat Ukraina karena lebih aman di sana,” ucap dia.
Pasukan Rusia mengklaim telah menarik pasukan dari ibu kota Ukraina, Kyiv dan Chernihiv. Mereka diduga tengah menyusun ulang strategi termasuk serangan baru yang terfokus di wilayah timur Ukraina.
“Mereka akan dipersenjatai kembali, karena mereka telah menggunakan banyak amunisi, dan mereka akan disuplai dengan bahan bakar dan semua hal yang mereka butuhkan, makanan dan sebagainya, untuk melancarkan serangan besar baru,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg pada Selasa (5/4).
Meski begitu, Amerika Serikat dan sekutu meyakini Rusia masih berambisi untuk menggempur dan merebut Kyiv setelah berhasil merebut Donbas dan daerah Ukraina timur lainnya. Menurut salah satu pejabat negara Barat, AS dan sekutu tengah mempersiapkan kemungkinan Rusia mencoba menginvasi kembali wilayah Kyiv usai menyelesaikan tujuannya di Donetsk dan Luhansk.
Asumsi itu muncul lantaran pasukan Rusia punya cukup tenaga dan peralatan yang tersisa untuk kembali menggempur Kyiv.
(isa/rds)
[Gambas:Video CNN]