Terima Kunjungan Political Officer Kedubes AS, Ketua DPRA : Ada 2 Tantangan Usai Damai - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Parlementaria

Kamis, 10 Maret 2022 - 23:03 WIB

Terima Kunjungan Political Officer Kedubes AS, Ketua DPRA : Ada 2 Tantangan Usai Damai

REDAKSI

BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh , Dahlan Jamaluddin menerima kunjungan silaturrahmi Political Officer Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Republik Indonesia, Greg Bauer, di ruang kerja Ketua DPRA, Rabu (9/3/2022).

Greg Bauer dan Dahlan Jamaluddin mendiskusikan banyak hal terkait politik dan pembangunan pasca di Aceh.

Menurut politisi Partai Aceh ini, ada dua tantangan besar yang dihadapi Aceh sejak damai hingga saat ini.

Pertama, kata dia, kesepakatan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia yang ditandatangani di Helsinki pada 15 Agustus 2005 silam, belum sepenuhnya berjalan.

Baca Juga :  Wacana Revisi Qanun LKS, Ketua DPRA : Untuk Menyempurna Produk Hukum di Aceh

“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi generasi saat ini dan juga generasi yang akan datang,” jelasnya.

Kepada perwakilan itu, Dahlan menjelaskan bahwa sejauh ini rakyat Aceh sudah berkomitmen agar perdamaian harus terus dijaga dan dirawat.

“Banyak hal yang masih harus didiskusikan dan dirawat bersama agar komitmen ini bisa terpenuhi dengan baik,” katanya.

DPR Aceh bersama elemen lainnya di Aceh, juga terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat agar substansi dari pada perjanjian Helsinki bisa terpenuhi di Aceh.

Baca Juga :  ASN Pemerintah Aceh Diarahkan Donor Darah ke RSUDZA

Hal kedua yang menjadi tantangan menurut Dahlan Jamaluddin adalah pembangunan secara makro. Dia mengatakan banyak persoalan yang harus diselesaikan seperti persoalan kemiskinan, pengangguran, pembangunan sumber daya manusia dan isu kesejahteraan secara umum.

Dahlan juga menjelaskan bahwa selama ini anggaran pembangunan Aceh sangat bergantung pada transfer dari pusat, terutama sumber Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Sedangkan pendapatan asli Aceh sangat minim.

“Pemerintah Aceh belum mampu menggali sumber pendapatan lainnya, termasuk juga investasi untuk menopang dan membiayai pembangunan Aceh,” jelasnya.

Di tengah komitmen merawat perdamaian, Aceh masih harus berjuang melawan kemiskinan.

Baca Juga :  Gubernur Aceh Sampaikan LKPJ 2021

“Saya berharap pemerintah menjadikan Aceh sebagai titik fokus percepatan pembangunan dan investasi,” kata Dahlan Jamaluddin.

Dalam pertemuan itu, Dahlan Jamaluddin juga menyatakan terima kasih kepada Greg Bauer dan juga kepada Pemerintah Amerika Serikat.

Menurutnya, Amerika Serikat sudah sangat banyak membantu rakyat Aceh, baik ketika masa konflik dan perdamaian, pembangunan pasca tsunami, hingga saat ini.

“Saya mengharapkan Pemerintah Amerika Serikat bisa terus membantu rakyat Aceh. Membantu investasi untuk percepatan pembangunan kesejahteraan rakyat Aceh,” kata Dahlan Jamaluddin. (Parlementaria)

Share :

Baca Juga

Parlementaria

DPRA Harapkan Bank di Aceh Perbaiki Pelayanan

Parlementaria

DPRA Singgung Dana Abadi Pendidikan Ngendap di Bank

Parlementaria

DPRA Sebut Masih Banyak Persoalan Aceh Belum Selesai

Parlementaria

Ketua Komisi III DPRA: Qanun Migas Rakyat Aceh Sangat Mendesak

Parlementaria

Wakil Ketua DPRA Ajak Eksekutif dan Forbes Advokasi Empat Pulau yang Hilang

Parlementaria

Harap Libatkan Berbagai Stakeholder Terkait Rumoh Geudong, Ketua DPRK Pidie Sampaikan Beberapa Hal

Parlementaria

Wacana Revisi LKS Menguak, Pon Yahya : Salah Satu Bentuk Pertimbangan Masuk Insvestor Ke Aceh

News

Khawatir Terjadi Kekosongan Terlalu Lama, Ketua BKD DPRA Minta Pj Geubernur Bentuk Tim Pansel Bank Aceh

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!