Home / Opini

Kamis, 5 Desember 2024 - 10:48 WIB

Hasil Pilkada: Antara Harapan Baru dan Tantangan Lama

mm AMIR SAGITA

Munawir Khalil Mahasiswa UIN Banda Aceh Jurusan Ilmu Politik, (Foto.NOA.co.id).

Munawir Khalil Mahasiswa UIN Banda Aceh Jurusan Ilmu Politik, (Foto.NOA.co.id).

Oleh : Munawar Khalil Kalee-Laweung

Sigli – Pilkada selalu menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Sebagai arena kontestasi politik lokal, hasilnya tidak hanya merepresentasikan pilihan rakyat, tetapi juga membuka harapan baru bagi daerah yang bersangkutan. Namun, di balik euforia kemenangan, tersimpan berbagai tantangan lama yang menanti untuk diselesaikan.

Para pemenang Pilkada biasanya datang dengan janji-janji besar, mulai dari peningkatan kesejahteraan, percepatan pembangunan infrastruktur, hingga reformasi birokrasi. Harapan baru inilah yang menjadi motor semangat masyarakat. Mereka percaya bahwa pemimpin yang baru terpilih mampu membawa perubahan nyata, terutama di daerah-daerah yang selama ini menghadapi kesenjangan ekonomi atau minimnya pelayanan publik.

Baca Juga :  Kaum Muda: Generasi Rentan di Tengah Dinamika Zaman

Namun, sejarah Pilkada mengajarkan bahwa kemenangan di kotak suara bukanlah akhir dari perjuangan. Tantangan lama, seperti korupsi, birokrasi yang lamban, serta konflik kepentingan antara elit politik dan pengusaha lokal, seringkali menjadi hambatan utama dalam mewujudkan janji kampanye. Tidak sedikit kepala daerah yang terjerat kasus korupsi justru setelah mereka menduduki kursi kekuasaan.

Baca Juga :  Dua Gerbang Keluar Masuk Aceh

Selain itu, fenomena politik transaksional yang kerap terjadi selama proses Pilkada juga berpotensi memengaruhi kebijakan publik di masa depan. Jika proses pemilihan diwarnai dengan praktik uang dan kompromi, maka kebijakan yang dihasilkan cenderung tidak pro-rakyat, melainkan lebih condong melayani kepentingan segelintir pihak.

Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh lengah setelah Pilkada selesai. Partisipasi publik harus terus berlanjut, bukan hanya dalam memilih pemimpin, tetapi juga dalam mengawal jalannya pemerintahan. Transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan masyarakat adalah kunci untuk memastikan bahwa harapan baru tidak berubah menjadi kekecewaan lama.

Baca Juga :  Money Politik dalam Perspektif Islam: Praktik Terlarang yang Merusak Moral dan Keadilan

Hasil Pilkada adalah cerminan dari demokrasi yang kita bangun bersama. Pemimpin yang terpilih punya tanggung jawab besar untuk mewujudkan janji mereka. Sementara itu, masyarakat harus terus menjadi mitra kritis sekaligus pengawas yang aktif. Hanya dengan demikian, Pilkada bisa benar-benar membawa perubahan yang diidamkan.

 

 

Editor: Amiruddin MK

Share :

Baca Juga

Opini

Istilah Tsunami Perlu Diusung Menjadi Smong

Opini

Akibat Disidang Senior, Siswa Kelas Dua SMU Unggul Pijay Trauma

Opini

Muhammad Aditia Rizki : Pemilu 2024, Menjaga kesucian Pesta Demokrasi dengan Meningkatjan Transparansi dan Akuntabilitas

Opini

Dua Gerbang Keluar Masuk Aceh

Daerah

Onan Rimo Dan Rakit Handel

Opini

Disiplin Sekolah, untuk Apa? Opini Seorang Mantan Siswa

Opini

Bagaimana Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan?

Opini

Inovasi dan Produktivitas sebagai Pilar Kemajuan Aceh