Beberapa komoditas pertambangan di antaranya menjadi incaran negara lain, salah satunya negara adidaya Amerika Serikat (AS) . Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2022, AS menjadi negara tujuan ekspor nonmigas kedua terbesar Indonesia.
Ekspor nonmigas April 2022 ke Amerika Serikat sebesar USD2,46 miliar. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas April 2022 terhadap Maret 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral yaitu sebesar USD642,8 juta (13,88%).
Baca Juga: Ini 4 Harta Karun Tambang Indonesia yang Diekspor ke Jepang
Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada barang dari logam mulia dan perhiasan/ permata yaitu sebesar USD525,0 juta (47,84%). Selanjutnya ekspor hasil tambang dan lainnya naik 106,29%.
Indonesia mencatat pertumbuhan tahunan yang pesat untuk ekspor barang di sektor pertambangan pada bulan April. BPS melaporkan hal tersebut ditopang lonjakan harga komoditas.
Ekspor pertambangan dan yang lainnya tumbuh 182,48% ke USD6,41 miliar pada bulan April dari tahun sebelumnya. Sektor ini merupakan kontributor kedua terbesar ke ekspor barang Indonesia. Namun laju pertumbuhan tersebut merupakan yang paling pesat.
Di sisi lain pemerintah tengah gencar mencanangkan hilirisasi agar produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah, ketimbang RI harus menjual komoditas seperti pertambangan dalam barang mentah. Berulang kali keluar seruan dari Presiden untuk segera menghentikan kegiatan ekspor barang mentah.
Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Intip Potensi Investasi Harta Karun Tambang RI
Lihat Juga: Sederet Fakta Dampak Inflasi AS, RI Bisa Masuk Jurang Resesi