Korea Utara tengah merayakan sepuluh tahun Kim Jong-un berkuasa pada Senin (11/4) ini. Namun, Amerika Serikat takut Pyongyang bakal melakukan uji coba bom nuklir dalam perayaan tersebut.
Perayaan Kim Jong-un sendiri bakal dibarengi dengan Hari Perayaan 110 Tahun kelahiran Kim Il-sung, penemu Korut dan kakek dari Kim Jong-un, Jumat (15/4).
Perwakilan Khusus untuk Kebijakan Korut, Sung Kim, menyatakan Washington menduga Pyongyang mungkin bakal menyelenggarakan pameran senjata nuklir mereka saat perayaan 110 tahun kelahiran Kim Il-sung.
“Kami khawatir, berhubung dengan hari jadi 15 April, DPRK (Korut) mungkin tergoda untuk melakukan aksi provokasi lain,” kata Kim, merujuk pada uji coba rudal balistik Korut beberapa waktu lalu, dikutip dari AFP.
“Saya tak ingin berspekulasi terlalu banyak, tetapi saya pikir [Korut] bakal meluncurkan rudal dan menguji coba nuklir,” lanjutnya.
Sementara itu, gambaran satelit menunjukkan pasukan Korut tengah berlatih untuk melangsungkan parade militer pada pekan ini.
Beberapa analis juga menilai Korut mungkin akan memamerkan rudal balistik antarbenua mereka (ICBM) dalam parade tersebut.
Meski demikian, pejabat Korut memuji Kim sebagai ‘komandan hebat tiada tara.’
Sebagaimana dilansir Reuters, anggota Presidium Biro Politik Komite Pusat Partai Buruh Korut, Choe Ryong Ha, memuji Kim Jong-un sebagai “pemikir dan ahli teori yang berbakat, negarawan yang luar biasa, dan komandan hebat tiada tara.”
Choe juga menganggap Kim sebagai pahlawan dan pembela perdamaian karena memasok kekuatan militer Korut dengan ‘seluruh sarana pertahanan fisik yang kuat.’
Tak hanya diwarnai pujian dan parade militer, Korut juga meluncurkan potret baru dan pameran terkait Kim Jong-un.
Media pemerintah merilis potret baru Kim pada Minggu (10/4). Museum Pyongyang juga disebut telah membuka pameran baru untuk menunjukkan pencapaian Kim.
Keluarga Kim sendiri telah memimpin satu-satunya partai politik di Korut sejak awal negara itu terbentuk.
Sejak Kim Jong-un berkuasa, Korut melaksanakan empat tes nuklir dan mengembangkan ICBM. Sejumlah analis menilai rudal tersebut mampu menyerang target apapun di Amerika Serikat.
Meski kerap memperkuat militernya, Korut berada dalam masalah ekonomi akibat pandemi Covid-19, sanksi internasional, pun cuaca buruk. PBB bahkan mewanti-wanti negara itu dapat mengalami krisis kemanusiaan.
(bac)
[Gambas:Video CNN]